Mercusuar.co, Purbalingga – Umah Wayang Kemukusan, Dusun Beji, Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga kembali menjadi ajang implementasi pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kali ini giliran peserta didik kelas 8 SMA Negeri 1 Padamara, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalinga melaksanakan pembelajaran tradisi dan budaya lokal di lokawisata tersebut.
“Kali ini giliran SMA Negeri 1 Padamara yang belajar di sini,” ungkap Manager Umah Wayang, Sulung Purnomo kepada mercusuar.co, Rabu, (22/2/2023).
Dukung mengatakan, siswa siswi SMA Negeri 1 Padamara melaksanakan pembelajaran muatan lokal yang berkaitan dengan tradisi dan kebudayaan yang masih berlangsung di kabupaten Purbalingga. Tradisi dan kebudayaan yang dipelajari adalah semua yang terkait dengan peristiwa resepsi pernikahan yang berlaku pada masyarakat di kabupaten Purbalingga.

Materi yang dipelajari diantaranya tradisi siraman sebelum akad nikah, kesenian begalan, musik Beksan, seni tari, dan kesenian musik Calung. Kesemuanya adalah rangkaian peristiwa budaya yang dilakukan pada resepsi pernikahan secara tradisional.
“Materi yang dipelajari di sini kesenian Calung, Gending Beksan, Siraman , dan Begalan,” kata Sulung.

Sementara menurut Pimpinan Umah Wayang, Kusno menjelaskan, begalan adalah tradisi pagelaran drama yang menggambarkan sebagaimana sejarah tahun 1830, saat Adipati Wirasaba akan menyunting putri Adipati Banyumas. Dalam perjalanannya rombongan Adipati Wirasaba dihadang begal di hutan Sokawera.
“Dari peristiwa tersebut, Adipati Wirasaba sesanti jika akan menikahkan anak pertama berpasangan dengan anak pertama, atau sebaliknya anak pertama dengan anak terahir harus diadakan tradisi begalan,” jelasnya.

Sedang siraman adalah upacara memandikan kedua mempelai sebelum melaksanakan akad nikah. Peristielwa itu dilaksanakan di rumah mempelai putri.
“Jadi sebelum resepsi pernikahan, sehari sebelumnya diadakan tradisi siraman. Tujuannya untuk membersihkan kedua mempelai dari sukerti, sukerti itu kemalangan,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu guru pendamping praktek P5 SMA Negeri 1 Padamara, Tati mengatakan, kegiatan praktek P5 dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 10 dengan jumlah keseluruhan 288 anak. Namun menurutnya, untuk prosesi praktek tentang pelaksanaan pernikahan secara adat Banyumasan tersebut mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.
“Yang disini kelompok bidang tari, gending, calung, siraman, dan begalan,” katanya.
Ia menyebutkan bidang yang tidak dipraktekkan di Umah Wayang yakni bidang pranata cara, rias penganten, tradisi lempar sirih dan injak telor, sungkeman, kacar-kucur, dan jejer manten.
“Untuk kelompok bagian ini praktek di lain tempat,” ujarnya.
Diketahui, dalam praktek P5 di Umah Wayang, kesenian Tari dipandu oleh Hening Pamudi dan Erna Widianti, Karawitan oleh Sulung Purnomo dan Basirun, Calung oleh Agus Susanto dan Adam Nur Fauzi, Begalan oleh Amir M Sinnangga, dan Siraman oleh Kusno.(Angga)