Sambut Tahun Baru Hijriyah, Warga NU Kejajar Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa dalam Pengajian Akbar

IMG 20250629 WA0100

 

Mercusuar, kejajar, Wonosobo – Suasana penuh kehangatan dan keberkahan menyelimuti Kampung Mulyosari, pada awal Tahun Baru Hijriyah ini. Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kelurahan Kejajar dan sekitarnya memadati lokasi pengajian akbar yang dibersamakan dengan kegiatan santunan yatim piatu dan dhuafa. Acara tahunan ini bukan hanya menjadi penanda datangnya tahun baru Islam, namun juga sebuah bukti nyata kepedulian sosial yang mengakar kuat di kalangan warga NU Kejajar.

Bacaan Lainnya

Semangat Berbagi yang Mengalir Deras

Dana santunan yang terkumpul sungguh fantastis, mencapai Rp152.868.000. Angka ini bukan sekadar deretan digit, melainkan representasi dari kedermawanan luar biasa para donatur, seluruhnya adalah warga NU Kelurahan Kejajar. Penggalangan dana ini dikoordinir secara apik oleh Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat NU Ranting Kejajar, dua organisasi kepemudaan dan perempuan NU yang tak pernah lelah menebar manfaat.

Raut wajah sumringah dan senyum lebar tak henti-hentinya menghiasi wajah para penerima manfaat. Kebahagiaan jelas terpancar saat mereka menerima santunan yang diserahkan langsung. Anak-anak yatim piatu, yang menjadi salah satu fokus utama, menerima lebih dari Rp4 juta per anak. Sementara itu, para dhuafa juga mendapatkan bagian yang tak kalah berarti, dengan masing-masing individu menerima sekitar Rp500 ribu. Angka-angka ini bukan hanya nominal, melainkan harapan dan kebahagiaan yang nyata bagi mereka yang membutuhkan.

Riyanti, Ketua Fatayat NU Ranting Kejajar, yang ditemui di sela-sela acara, menjelaskan bahwa kegiatan santunan dan pengajian akbar ini merupakan program kerja yang telah terintegrasi antara Fatayat dan Ansor. “Ini adalah program yang sama, program bersama Ansor, dan sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan selama bertahun-tahun oleh pengurus sebelumnya. Kami hanya melanjutkan estafet kebaikan ini,” ujarnya dengan mata berbinar.

Ia menambahkan, upaya penggalangan dana dilakukan secara bertahap, dari kampung ke kampung, dalam kurun waktu sekitar satu bulan. “Mungkin karena sudah terbiasa, jadi warga kelurahan sudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk acara rutin tahunan ini. Alhamdulillah, dalam waktu singkat dana langsung terkumpul cukup besar. Dan yang lebih menggembirakan, tahun ini jumlahnya meningkat dibanding tahun sebelumnya, meskipun kondisi ekonomi sedang kurang menentu. Ini membuktikan niat baik warga untuk berbagi tak pernah surut,” jelas Riyanti bangga. Tema tahun ini, “Mari Berbagi, Mari Peduli untuk Anak Negeri,” benar-benar terinternalisasi dalam setiap langkah penggalangan dana dan pelaksanaan acara.

Apresiasi dari Berbagai Pihak dan Harapan Replikasi Kebaikan

Acara santunan dan pengajian akbar ini tidak hanya menarik perhatian warga, tetapi juga mendapat apresiasi mendalam dari berbagai tokoh dan pemangku kepentingan. Kyai Musyafak, Rois Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kejajar, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kepedulian warga NU Kejajar terhadap sesama. “Ini adalah cerminan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, di mana kita diajarkan untuk saling membantu dan mengasihi,” tegas Kyai Musyafak.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Kejajar. Kasi Kesos Kecamatan Kejajar, yang hadir mewakili Camat, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara organisasi masyarakat seperti NU dengan pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Ia berharap, kegiatan semacam ini dapat terus berjalan dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain.

Momen puncak dari rangkaian sambutan adalah kehadiran Gus Aufa, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Wonosobo terpilih. Dalam pidatonya yang penuh semangat, Gus Aufa berharap kegiatan positif ini bisa direplikasi oleh pengurus Ansor di kecamatan dan ranting lain se-Kabupaten Wonosobo. “Ini merupakan instruksi dari pengurus pusat bahwa kita perlu terus memperingati Tahun Baru Islam dengan memperbanyak amal, infak, dan sedekah,” ujarnya, menekankan pentingnya menjaga tradisi kebaikan dan memperluas dampaknya. “Semoga semangat berbagi ini menjadi virus kebaikan yang menyebar luas di seluruh penjuru Wonosobo,” tambahnya.

Pengajian Akbar Penuh Ilmu dan Keberkahan

Pengajian akbar sendiri menjadi daya tarik utama yang menghadirkan ribuan pengunjung. Panitia kegiatan, yang hampir semuanya dari Fatayat, dengan cekatan mengatur jalannya acara, sementara sahabat Ansor sigap membantu di lapangan untuk memastikan kelancaran kegiatan.

Dua ulama kharismatik hadir secara bergantian memberikan tausiahnya: Gus Ahmad Dong dari Kejajar dan Kyai Sobirin dari Rawalo. Keduanya secara bergantian menyampaikan tausiah yang menyentuh hati tentang keutamaan amal, zakat, infak, dan sedekah dalam Islam. Mereka mengutip ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang mendorong umat untuk selalu peduli terhadap sesama, terutama kaum dhuafa dan yatim piatu. Pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya memperkaya ilmu agama, tetapi juga memperkuat motivasi jamaah untuk terus berbuat kebaikan.

Seperti umumnya pengajian akbar di pedesaan, nuansa kekeluargaan begitu terasa kental. Rumah-rumah warga Kampung Mulyosari dibuka lebar untuk umum, menyambut setiap tamu yang datang dengan ramah tamah. Tradisi sedekah makan dan minum berlimpah ruah, menjadi ciri khas kemurahan hati warga desa. Kadang, dalam satu rumah tangga saja, bisa menerima puluhan bahkan ratusan tamu. Pengajian akbar semacam ini memang seringkali menjadi ajang reuni dan berkumpulnya sanak saudara dari desa lain, menambah semarak dan berkah acara.

Kegiatan santunan dan pengajian akbar di awal Tahun Baru Hijriyah ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi sebuah manifestasi dari nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan kedermawanan yang menjadi pondasi utama ajaran NU. Warga Kelurahan Kejajar telah membuktikan, di tengah tantangan ekonomi, semangat berbagi tak pernah luntur. Justru, mereka semakin termotivasi untuk terus menyebarkan kebaikan, menjadikan Tahun Baru Hijriyah sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pengabdian kepada sesama.(Taf)

Pos terkait