Relawan Garda Pandowo Ajak Ribuan Millineal Karanganyar Terjun Dunia Politik Secara Riang Gembira

Relawan Garda Pandowo
Relawan Garda Pandowo Ajak Ribuan Millineal Karanganyar Terjun Dunia Politik Secara Riang Gembira

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Dunia Politik tidak harus dimaknai dengan dunia intrik dan kepentingan. Seperti halnya yang dilakukan anak-anak muda Karanganyar yang mencoba menghadirkan politik riang gembira, melalui sebuah konser musik yang tengah digandrungi kalangan Generasi Z tersebut.

Hal inilah yang coba digarap Relawan Garda Pandawa yang tak lain Gerakan Pemuda Pendukung Ganjar Pranowo (Garda Pandowo), yang mampu menghipnotis hampir sepuluh ribu lebih anak muda melalui konser Aftershine yang diselenggarakan di Alun-alun Karanganyar, pada akhir pekan kemarin.

Bacaan Lainnya

Penampilan band bergenre musik pop Jawa dan koplo asal Yogyakarta tidak asing lagi ditelinga anak muda saat ini. Penggemar Aftershine setiap kali manggung tak kurang dari 15 ribu penonton selalu memadati pementasannya.

Uniknya, meski bergenre Pop Jawa dan Koplo, Aftershine dalam setiap penampilannya juga melantunkan sholawatan yang menjadi ciri khas tersendiri. Band ini seperti mewakili gaya khas sholawatan anak muda yang dibalut dengan musik.

Saat manggung di Karanganyar, Aftershine membawakan 8 lagu, yang memang tengah naik daun di kalangan kawula muda. Seperti Medley, Sugeng Ndalu, Yowes Modaro, Tekan Semene, Aku Khilaf, Nemen dan Pamer Bojo.

Konser yang dibalut dengan hujan tipis-tipis ini dibuka oleh band lokal asal Sragen, Garaga yang juga telah membuat ribuan penonton ikut berjoget dengan lagu-lagu pop campursarinya.

Ketua Gerakan Pemuda Pendukung Ganjar Pranowo (Garda Pandowo) Nusantara, Disa Ageng Alifven menegaskan, konser musik ini sebagai ajakan terhadap anak muda untuk “a ware” terhadap politik.

Menurutnya, politik tidak harus selalu dimaknai dengan pertarungan ataupun perebutan sebuah kekuasaan. Namun, pendidikan politik secara riang gembira harus dihadirkan, terlebih bagi anak muda yang nanti menjadi generasi penerus bangsa.

“Kami ingin mengajak generasi Z ini agar “a ware”  terhadap politik. Selama ini anak muda jika diajak berbicara politik sering kali ogah-ogahan, dengan memberikan pemahaman kepada mereka, tentang politik bisa dilakukan dengan suka cita, maka akan lebih mudah untuk memberinkan pengarahan mau dibawa sih arah bangsa ke depan. Nah inilah pentingnya bagi mereka generasi Z ini,” kata Disa kepada awak media.

Meski konser musik anak muda ini murni untuk pemenangan Garjar dalam Pilpres 2024 mendatang, namun mereka yang hadir dan menyaksikan konser tersebut harus memilih Ganjar. Pihaknya hanya memberikan pemahaman dan sosialisasi apa saja program-program untuk Indonesia mendatang, selanjutnya penontonlah yang akan menilainya.

“Konser musik ini dananya plyur dari gotong royong anak muda. Jadi tidak ada dana APBD sedikitpun. Dan konser ini juga tidak memaksa harus memilih Ganjar, tidak. Kita hanya menyampaikan program-program, dan penonton bisa menilai sendirinya,” tandasnya. (hrs)

Pos terkait