Rayakan Hari Raya Qurban 1446 Hijriyah, TPQ dan MI di Majasem Potong Sapi dan Kambing 

IMG 20250607 WA0014

Mercusuar, Purbalingga – Hari raya Idul Adha 10 Dzuhijah 1446 Hijriyah atau yang populer diucapkan sebagai hari raya qurban, banyak dimanfaatkan oleh umat Islam di manapun berada untuk menjalankan shalat id dan memotong hewan qurban. Hal tersebut juga dilakukan oleh sejumlah media pendidikan di Desa Manajemen, kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.

Setelah melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Al Hasan dan Makasih Rawa Pengilon, yang masing masing berada di lingkungan Dusun 2 dan 3, beberpa titik menjadi konsentrasi warga untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban. Termasuk 3 titik merupakan median pendidikan, yakni TPQ, MI Maarif NU, dan MI Allah Islam.

Bacaan Lainnya

Di TPQ Darussalam, pimpinan Imam Maftuhin memotong 4 ekor kambing qurban. Semuanya bukan hewan milik TPQ, melainkan titipan warga atau wali santri yang menginginkan ibadah kurbannya dilaksanakan di TPQ tersebut. Alasanya karena TPQ tersebut memang sudah rutin melaksanakan pemotongan hewan qurban.

“Sementara baru empat ekor kambing. Biasanya di hari berikutnya ada yang menyusul,” ungkap Imam Maftuhin, usai melaksanakan pemotongan di komplek gedung TPQ, Jimat (6/6/2026).

Ia menyatakan, kegiatan pemotongan hewan qurban di TPQ Darussalam meruapakan kegiatan rutin setiap tahun, yakni pada hari raya idul Adha atau hari raya qurban. Hewan-hewan tersebut merupakan titipan warga atau wali santri. Kemudian, semua daging yang sudah terpotong potong dan dikemas dalam tas plastik dibagikan kepada warga di lingkungan terdekat TPQ.

“Jadi sudah rutin tiap tahun. Nanti daging kita bagian ke warga sebanyak jumlah yang kamin data. Pembagian juga harus sesuai kaidahnya,” ujar Imam Maftuhin.

Sementara itu, Kepala MI Ma’arif NU Desa Majasem, Puji Utami Dewi mengatakan, di madrasah tempanya mengajar juga dilaksanakan penyembelihan hewan qurban. Untuk tahun ini, pihak MI hanya memotong 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing.

“Hari ini hanya ada 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing,” katanya.

Puji menjelaskan, semua daging qurban dibagian kepada semua peserta didik. Tujuannya, disamping sebagai amal ibadaha di hari Raya Idul Adha yang identik dengan dengan pemotongan dan pembagian daging qurban kepada yang layak dibagikan. Menurutnya, daging-daging yang dibagian bisa membantu meningkatkan gizi para anak didiknya.

“Walau setaun sekali, setidaknya para siswa punya kesempatan menikmati daging qurban,” ujarnya.

Ia juga menandaskan, kegiatan penyembelihan hewan qurban bukan diambil dari uang sekolah dan iuran siswa. Melainkan biaya pribadi dari para guru, baik guru MI Maarif NU maupun guru RA Diponegoro yang ingin menjalankan ibadah qurban secara bergiliran.

“Ini kegiatan kami semua antara guru MI dan Ra. Maka dagingnyapun dibagikan ke semua murid MI dan Ra,” tegasnya.

Di tempat lain, di MI Al Islam juga dilaksanakan penyembelihan hewan qurban. Menurut Arif, salah seorang guru di madrasah tersebut menyampaikan, pihaknya juga rutin melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan qurban setiap tahun.

“Untuk tahun ini, kami hanya memotong 2 ekor kambing,” tuturnya.(angga)

Pos terkait