WONOSOBO, SM Network – Potret pelayanan publik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo dinilai masih buruk. Rapor merah pelayanan publik Kabupaten Wonosobo yang dirilis Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah pada tahun lalu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) berat Afif Nurhidayat dan Muhammad Albar selaku Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo yang baru.
Beberapa instansi Pemkab seperti Disdukcapil, DPMPTSP, hingga Disnakertrans harus digenjot kinerjanya untuk pelayanan yang maksimal. Hal itu sejalan dengan program Bupati Afif yaitu fokus memperbaiki pelayanan publik dalam 100 hari kerjanya.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Wonosobo beberapa hari lalu, Afif mengatakan, pelayanan publik akan menjadi fokus utama kepemimpinanya di awal pemerintahan.
“Kita dituntun menjadi pelayan rakyat. Yang punya saham politik adalah rakyat. Oleh sebab itu seluruh OPD saya minta untuk berinovasi. Kita dituntut untuk memberikan akses yang baik. Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit,” tegasnya.
Para ASN yang datang diminta Afif untuk tidak manja. Meski dihadang keterbatasan anggaran akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, Afif berharap kinerja para ASN tetap optimal. “Kita terbatas dari sisi anggaran, untuk itu kita harus mulai belajar membuat kegiatan tanpa memikir anggaran,” ungkapnya.
Dikatakan Afif, banyak PR yang harus dikerjakan. Seluruh unsur birokrasi harus bergerak bersama dalam satu rampak barisan. Mewujudkan visi Wonosobo berdaya saing, mandiri dan sejahtera. “Kebijakan masa lalu menjadi tanggungjawab kami. Kabupaten Wonosobo yang sudah baik kedepan harus lebih baik. Kinerja yang masih kurang baik harus ditingkatkan supaya baik. Saya tidak ingin memmiliki ASN atau birokrat yang manja,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Albar mengatakan, akan memimpin pemerintahan dan masyarakat dengan pendekatan hati. Segala persoalan yang ada di daerah akan diselesaikan secara bersama-sama.
“Saya kira persoalan daerah sesulit dan sepelik apapun, bisa diselesaikan, dengan pendekatan hati. Semua pihak harus bekerja keras dan ikhlas demi kepentingan bersama. Jika masalah dipikul dan diselesaikan bareng-bareng akan terasa ringan,” pungkasnya.