MERCUSUAR, Kediri – Desa Sempu di lereng Gunung Kelud, Kediri, berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa ini menawarkan keindahan alam, kebudayaan lokal, dan berbagai kegiatan wisata yang menarik. Florida Pardosi dari Kemenparekraf mengunjungi desa ini pada Senin (28/7/2024) untuk melakukan penilaian berdasarkan lima indikator utama ADWI. Desa Sempu dikenal dengan pertanian nanas, kesenian tradisional, dan kuliner khasnya. Selain itu, desa ini juga memiliki fasilitas homestay yang nyaman dan sistem manajemen resiko yang baik.
Desa Wisata dengan Keindahan Alam dan Budaya Lokal
Desa Sempu menawarkan kombinasi potensi alam, pertanian, peternakan, seni, dan budaya dalam satu paket wisata yang menarik. Pengunjung akan disambut dengan suasana pedesaan yang asri, udara sejuk, dan pemandangan hijau yang memanjakan mata. Desa ini juga terkenal dengan pertanian nanasnya serta berbagai kesenian tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Kesenian Tradisional dan Budaya yang Kental
Berbagai kesenian tradisional seperti tarian Cucuk Lampah, Jaranan, dan Tari Kolosal ‘Pesona Kelud’ sering dipertunjukkan untuk menyambut para wisatawan. “Saya sudah coba beberapa experience di sini, dari pentas musiknya, budayanya. Meskipun cuma sekitar 10-15 menit, tapi kita sudah dapat feel-nya. Yang luar biasa adalah agro-tourism dan budayanya,” ujar Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Florida Pardosi.
Penilaian Berdasarkan Lima Indikator ADWI
Kemenparekraf menilai Desa Wisata Sempu berdasarkan lima indikator utama ADWI: daya tarik desa wisata, amenitas, digitalisasi, kelembagaan-SDM, dan resiliensi. Desa ini memiliki daya tarik alam dan buatan seperti Sempu Exotic Park, Kampung Anggrek, dan Kampung Indian. Selain itu, Desa Sempu juga menyimpan jejak sejarah budaya seperti Sanggar Seni Jaranan ‘Kridho Manggolo’ yang berdiri sejak 1920 dan museum barongan yang menyimpan Kepala Barongan sejak 1940.
Produk Ekonomi Kreatif dan Kuliner Khas
Desa Sempu juga memiliki sejumlah produk ekonomi kreatif seperti topeng berbahan kertas dan tas anyaman bambu. Kuliner tradisionalnya seperti Takir Plontang, rujak cingur, oseng-oseng, lodeh pakis, dan Ayam Lodho pedas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Fasilitas Homestay yang Nyaman
Untuk indikator amenitas, Desa Wisata Sempu menyediakan homestay yang nyaman, bersih, serta didukung pelayanan yang ramah. Pengunjung juga diajak berkegiatan sesuai aktivitas pemilik homestay, sehingga ada nilai telling story dan interaksi yang erat dengan masyarakat setempat.
Digitalisasi dan Manajemen Resiko yang Baik
Indikator digital dan kreatif di desa ini terwujud melalui fasilitas informasi paket wisata yang bisa diakses melalui barcode, serta publikasi dan pemasaran yang memanfaatkan teknologi dan media sosial. Dalam hal resiliensi, Desa Sempu memiliki sistem manajemen resiko keselamatan, kesehatan, dan lingkungan yang baik. “Berada di lereng gunung Kelud, membawa kesiagaan yang lebih untuk desa, sehingga mereka bisa memobilisasi warga pada saat evakuasi bisa 100% aman dan lancar. Kita lihat bahwa SOP-nya ada, semua tanda-tanda juga sudah tersedia, jadi ini kekuatannya,” tambah Florida.
Komitmen untuk Kemajuan Desa Wisata Sempu
Florida mengungkapkan bahwa Kemenparekraf tidak hanya melakukan visitasi tetapi juga memberikan masukan dan feedback untuk mendorong desa wisata ini menjadi lebih maju. “Karena kan dari rintisan jadi berkembang. Bisa berkembang menjadi maju. Setelah itu baru mandiri. Tetap semangat dan saya percaya, kami percaya bahwa Desa Wisata Sempu akan naik kelas untuk tahun berikutnya,” pungkas Florida.