MERCUSUAR.CO – Pertalite, salah satu jenis bahan bakar minyak (BBM) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2015, terus menarik perhatian para pengemudi dengan klaimnya sebagai alternatif ramah lingkungan yang hemat dan efisien. Namun, belakangan muncul isu mengenai kemungkinan penyetopan penjualan Pertalite oleh Pertamina karena dianggap membebani anggaran negara.
Dari penelusuran yang dilakukan oleh VIVA Otomotif di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta Timur, terungkap bahwa Pertalite tidak lagi terlihat dengan mudah di papan harga utama. Sebagai gantinya, BBM jenis bensin yang terpampang adalah yang tidak disubsidi, seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.
Pertalite sendiri masih tersedia untuk pengisian di area dispenser dengan harga Rp10 ribu per liter, meskipun harga per liternya hanya ditampilkan di papan elektronik yang berada di posisi paling bawah dan biasanya digunakan untuk informasi lain.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto G, mengklarifikasi bahwa mereka masih menyalurkan Pertalite sesuai dengan kuota yang diberikan. Irto juga menampik isu bahwa sebagian SPBU di wilayah Jakarta telah berhenti menjual BBM jenis bensin tersebut, dengan menegaskan bahwa masih banyak SPBU yang menjual Pertalite.
Meskipun isu-isu seputar penjualan Pertalite mungkin mengganggu, tetapi dengan penjelasan yang diberikan oleh pihak terkait, para pengemudi diharapkan tetap dapat memperoleh akses terhadap BBM pilihan mereka tanpa kesulitan yang berarti.