Peringati Detik-detik Kemerdekaan RI ke 76, Bupati: Semoga Membangkitkan Semangat Nasionalisme

WhatsApp Image 2021 08 17 at 16.20.31
Mercusuar/Amir Sinangga -Foto: Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pimpin Upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, (17/8/2021).

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pimpin Upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, (17/8/2021).

Pada kesempatan ini Bupati mengucapkan selamat HUT Kemerdekaan RI ke 76. Semoga momentum ini senantiasa mampu membangkitkan semangat nasionalisme, semangat cinta tanah air kita, dan semangat untuk bangkit, berjuang melawan Pandemi Covid-19.

Bupati Tiwi juga mengucapkan terimakasih kepada Jajaran unsur Foprkopinda atas kerjasama sinergitas yang sangat luar biasa dalam penanganan pandemic Covid-19, “Terima kasih jajaran tenaga kesehatan yang selama ini berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” sambutnya.

Dalam upacara, Bupati membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang berpesan agar bangsa Indonesia menolak menjadi bangsa keledai.

“Jangan sampai 10-20 tahun mendatang ketika terjadi pandemic lagi, kita masih sama seperti ini,terperosok dan terseok-seok. Hanya keledai lah yang akan jatuh ke lubang yang sama. Kita menolak menjadi bangsa keledai,” ucap Gubernur Jateng.

Ganjar menegaskan, bangsa Indonesia Garuda lambang negaranya. Garuda harus terbang, mengepakan sayap menuju kejayaan. Percuma menyebut diri sebagai bangsa yang besar, kalau ternyata riset saja masih lemah, laboratorium jadul, tidak bisa diadu di kancah dunia.

“Ayo kita gotong royong, bahu membahu menyiapkan segala hal. Kita tingkatkan riset ilmu pengetahuan, perbanyak laboratorium dan tingkatkan kelasnya. Apa kita tidak ingin bisa bikin obat-obatan sendiri, menciptakan vaksin, reagen, dan alat kesehatan sendiri?. Masak untuk mencukupi kebutuhan masker saja kita harus impor?,” tegasnya.

Hampir seluruh lini terkena pukulan telak pandemic Covid-19. Grup-grup Whatsapp berubah menjadi ruang penebar duka dan doa, “Lebih dari 1400 tenaga kesehatan meninggal dunia, 110 diantaranya di Jawa Tengah,” lanjutnya.

Saat ini di Jawa Tengah juga ada 5400 anak-anak telah kehilangan orang tuanya, tidak ada yang dipanggil bapak-ibu lagi dan tidak ada yang memberi uang jajan apalagi mengajak liburan. Untuk sekadar pelipur lara, Pemprov Jateng telah mengirim bantuan pada mereka. Beberapa Pemerintah Kabupaten Kota juga telah melakukan hal serupa, termasuk Kepolisian.

Ganjar menambahkan, Proklamasi bukanlah ujung perjuangan. Nyatanya masih banyak perjuangan setelahnya dalam melawan Agresi Militer Belanda.

“Di masa sekarang ini, pertempuran dalam medan dan cara yang berbeda juga terus kita alami. Melawan kemiskinan, melawan kebodohan, melawan narkoba, terorisme dan radikalisme,” pungkasnya.

WhatsApp Image 2021 08 17 at 16.20.30
Mercusuar/Amir Sinagga – Foto: Bupati Dyah Hayuning Pratiwi beserta Forkompimda Kabupaten Purbalingga melakukan Apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahalawan Purbosaroyo Purbalingga, (16/8/2021).

Sebelumnya, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi beserta Forkompimda Kabupaten Purbalingga melakukan Apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahalawan Purbosaroyo Purbalingga, (16/8/2021).

“Hormat kami teruntuk para pahlawan bangsa yang telah berjuang dan mengabdi untuk negeri. Dan sudah sepatutnya kita sebagai generasi bangsa untuk meneladani segala kebaikan, keikhlasan, juga pengorbanan yang telah tercurahkan,” ucapnya.

Pos terkait