Penjualan Mobil Lesu: Bos Toyota Buka Suara dan Beri Analisis

Penjualan Mobil Lesu: Bos Toyota Buka Suara dan Beri Analisis
Penjualan Mobil Lesu: Bos Toyota Buka Suara dan Beri Analisis

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Penjualan mobil pada awal tahun 2024 mengalami perlambatan yang signifikan. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales dari pabrik ke diler hanya mencapai 140.274 unit selama Januari-Februari 2024. Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 22,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 181.329 unit.

Salah satu perwakilan Agen Pemegang Merek (APM) Toyota memberikan pandangan terkait situasi ini. Mereka mengaitkan penurunan penjualan mobil di Indonesia awal tahun ini dengan adanya pemilihan umum. Banyak konsumen yang memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan sebelum memutuskan untuk membeli kendaraan.

Bacaan Lainnya

“Penjualan mobil di Indonesia pada awal 2024 mengalami penurunan karena konsumen menahan pembelian terkait momentum pemilu,” kata Vice President Director TAM Henry Tanoto dalam acara buka bersama Toyota seperti yang dilansir pada Rabu (27/03/2024).

Keputusan konsumen untuk menunda pembelian berdampak langsung pada penjualan mobil selama dua bulan pertama tahun 2024. Namun, diharapkan bahwa setelah pemilu berlangsung, industri otomotif akan kembali bergairah karena konsumen akan mulai berani mengeluarkan uang untuk membeli kendaraan.

“Kami melihat penurunan sekitar 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah penundaan pembelian karena tahun politik. Namun, kami melihat adanya peningkatan penjualan di bulan Maret, dan kami berharap akan ada peningkatan lagi menjelang Lebaran dengan meningkatnya kepercayaan konsumen,” tambah Henry.

Meskipun Toyota juga merasakan dampaknya dengan penjualan wholesales yang menurun dari 56.306 unit pada dua bulan pertama tahun 2023 menjadi 44.513 unit pada periode yang sama tahun ini, atau mengalami penurunan sebesar 20,9 persen, pangsa pasar Toyota mengalami peningkatan dari sebelumnya 30,29 persen menjadi 31,62 persen.

Henry optimistis bahwa pasar otomotif akan pulih seiring dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024, dimana banyak masyarakat membutuhkan kendaraan untuk melakukan mudik.

“Sampai saat ini, kami melihat peningkatan penjualan di bulan Maret. Kami berharap situasi ini akan terus membaik menjelang Lebaran, dan juga kepercayaan konsumen untuk berbelanja di industri otomotif akan meningkat,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya juga menyoroti penurunan drastis dalam penjualan mobil dan sepeda motor pada akhir Februari 2024. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa tingkat konsumsi masyarakat masih dalam kondisi yang baik.

“Ini menunjukkan tekanan pada pembelian barang tahan lama seperti mobil dan motor, meskipun indeks konsumen masih kuat. Hal ini perlu kita perhatikan,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN pada Senin (25/3/2024).

Pos terkait