MERCUSUAR.CO, Purwokerto – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag), terus berupaya mengendalikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang masih bertahan tinggi.
“Kemarin sempat ada pembahasan untuk dilakukan intervensi pasar guna menjaga kestabilan harga, cuma ada pendapat dari beberapa pihak agar jangan dulu dilakukan intervensi,” kata Sekretaris Dinperindag Kabupaten Banyumas Gatot Efrie di Purwokerto, Banyumas, Kamis (23/11).
Bahkan, menurutnya, Bank Indonesia juga tidak menyarankan intervensi untuk sementara waktu sambil memantau perkembangan hingga akhir bulan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus memonitor perkembangan harga sejumlah kebutuhan masyarakat yang saat ini mengalami lonjakan.
“Kami juga akan ada pasar murah. Tapi memang pasar murah itu segmennya beda, bukan di pasar,” katanya.
Dia menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas memberikan subsidi harga sebesar Rp1.000 per kilogram untuk gula pasir, yang akan berlaku hingga akhir Desember, sebagai langkah untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas tersebut.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah juga akan memberikan subsidi harga untuk sejumlah komoditas pangan, termasuk gula pasir.
“Kami berharap dengan adanya upaya-upaya tersebut, gejolak kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas dapat ditekan hingga akhirnya kembali normal,” katanya.
Gatot menyampaikan bahwa terkait dengan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas, pada hari Rabu (22/11), terdapat fluktuasi harga beberapa komoditas di dua pasar yang dipantau oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Pasar Manis dan Pasar Wage.
Dia menjelaskan bahwa harga cabai merah besar mengalami kenaikan sebesar Rp750 per kilogram, dari sebelumnya Rp67.500/kg menjadi Rp68.250/kg. Cabai rawit merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp1.500/kg, dari Rp91.000/kg menjadi Rp92.500/kg. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana rata-rata naik sebesar Rp83 per liter, dari Rp16.250/liter menjadi Rp16.333/liter, dan harga minyak goreng curah naik sebesar Rp500/liter, dari Rp14.250/liter menjadi Rp14.750/liter.
“Namun ada juga yang mengalami penurunan harga, yakni minyak goreng kemasan premium turun sebesar Rp250/liter dari sebelumnya Rp20.250/liter menjadi Rp20.000/liter dan telur ayam ras yang turun sebesar Rp500/kg dari sebelumnya Rp29.000/kg menjadi Rp28.500/kg,” katanya. (*)