MERCUSUAR.CO – Pencak Dor Lirboyo adalah salah satu bentuk seni bela diri tradisional yang berkembang di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Tradisi ini bukan hanya tentang pertarungan fisik, tetapi juga Sebagai sebuah warisan budaya, Pencak Dor membutuhkan pelestarian yang serius untuk memastikan keberlanjutannya bagi generasi mendatang.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Pencak Dor Lirboyo dan upaya pelestariannya.
Sejarah dan Makna Pencak Dor Lirboyo
Pencak Dor adalah bentuk tarung bebas yang khas dari pesantren. “Pencak” mengacu pada seni bela diri, sementara “Dor” merujuk pada suara dari pukulan dan bantingan dalam pertarungan. Tradisi ini memiliki akar yang dalam budaya pesantren, di mana selain mempelajari ilmu agama, santri juga dilatih dalam seni bela diri untuk menjaga diri dan komunitas.
Di Pondok Pesantren Lirboyo, Pencak Dor tidak hanya dipandang sebagai latihan fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk karakter, disiplin, dan keimanan. Para santri diajarkan untuk mengendalikan diri, menghormati lawan, dan menjalankan pertarungan dengan sportifitas tinggi.
Upaya Pelestarian Pencak Dor Lirboyo
- Pelatihan Reguler
- Pondok Pesantren Lirboyo mengadakan pelatihan Pencak Dor secara rutin. Pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh santri dari pesantren tersebut, tetapi juga oleh masyarakat umum yang tertarik untuk mempelajari seni bela diri ini.
- Festival dan Pertandingan
- Untuk mempopulerkan Pencak Dor, sering diadakan festival dan pertandingan di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pencak Dor.
- Dokumentasi dan Penelitian
- Melakukan dokumentasi dan penelitian tentang Pencak Dor adalah langkah penting untuk pelestarian. Ini mencakup penulisan buku, pembuatan film dokumenter, dan penelitian akademis yang mendokumentasikan teknik, sejarah, dan filosofi Pencak Dor.
- Pembentukan Komunitas dan Organisasi
- Pembentukan komunitas dan organisasi pencak silat membantu dalam koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pelestarian. Komunitas ini juga berfungsi sebagai jaringan bagi para praktisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
- Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Budaya
- Bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga budaya untuk mendapatkan dukungan dan pengakuan. Ini bisa termasuk memasukkan Pencak Dor dalam program pelestarian budaya, mendapatkan bantuan finansial untuk kegiatan pelestarian, dan mengadakan seminar atau workshop.
- Pendidikan di Sekolah dan Pesantren
- Mengintegrasikan Pencak Dor ke dalam kurikulum sekolah dan pesantren sebagai mata pelajaran ekstra kurikuler. Ini membantu mengenalkan seni bela diri ini sejak dini kepada anak-anak dan remaja.
- Penggunaan Media Sosial dan Teknologi
- Memanfaatkan media sosial dan teknologi digital untuk mempromosikan Pencak Dor kepada khalayak yang lebih luas. Video tutorial, live streaming pertandingan, dan konten edukatif lainnya bisa menarik minat generasi muda.
Tantangan dalam Pelestarian Pencak Dor Lirboyo
- Kurangnya Minat Generasi Muda
- Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari seni bela diri tradisional. Pengaruh budaya modern dan digital sering kali membuat seni tradisional kurang menarik.
- Keterbatasan Sumber Daya
- Pelestarian membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit, baik dari segi finansial, tenaga, maupun fasilitas. Keterbatasan ini bisa menghambat pelaksanaan program-program pelestarian.
- Persaingan dengan Seni Bela Diri Modern
- Seni bela diri modern yang lebih populer dan memiliki fasilitas lebih lengkap bisa menjadi pesaing yang berat bagi seni bela diri tradisional seperti Pencak Dor.