Museum Keris Nusantara terima puluhan koleksi sumbangan warga

Proses pembuatan keris yang dipamerkan di Museum Keris Nusantara, di Solo, Jawa Tengah.
Proses pembuatan keris yang dipamerkan di Museum Keris Nusantara, di Solo, Jawa Tengah.

MERCUSUAR.CO, Surakarta Museum Keris Nusantara Kota Surakarta, Jawa Tengah, menerima sejumlah senjata tradisional, termasuk keris dan tombak, melalui sumbangan dari masyarakat.

Bonita Rintyowati, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Kota Surakarta, menyampaikan bahwa keluarga mendiang AR Soehoed adalah salah satu pihak yang menyumbangkan koleksi senjata tradisional. Dari sumbangan tersebut, terdapat 30 senjata tradisional, termasuk 28 keris dan dua tombak, yang kini menjadi bagian dari koleksi Museum Keris Nusantara.

Bacaan Lainnya

“Senjata tradisional ini tidak semuanya dari Indonesia, ada dari beberapa negara, seperti Zambia. Makanya akan kami koleksi dulu,” katanya pula.

Tak hanya itu, Museum Keris Nusantara juga menerima sumbangan berupa sepuluh keris dari keluarga Elda Rohmiyati, yang berasal dari Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo. Meskipun seluruh sumbangan tersebut berupa keris, proses kurasi tetap dilakukan untuk memilih koleksi yang akan diterima dalam hibah tersebut.

“Harus tetap lewat kurasi ya, karena beberapa waktu lalu ada yang menghibahkan sebanyak 1.000 keris, tapi setelah dikurasi hanya ada satu yang layak dipamerkan. Yang lain masuk kategori aksesoris,” katanya lagi.

Menurutnya, rata-rata koleksi senjata tradisional yang dihibahkan ke Museum Keris Nusantara karena keluarga sudah tidak mampu lagi melakukan perawatan secara berkala. Hingga saat ini, total koleksi keris yang ada di museum tersebut sebanyak 809 keris dan tosan aji.

“Sedangkan yang bisa didisplay di museum hanya sekitar 200 keris. Secara berkala diganti (yang didisplay, Red.) untuk perawatan,” katanya pula.

Museum Keris Nusantara adalah salah satu destinasi yang bisa dikunjungi oleh wisatawan yang memiliki ketertarikan tinggi pada keris.

Perwakilan dari keluarga AR Soehoed, Midiningsih mengatakan hibah tersebut merupakan wasiat dari mendiang AR Soehoed.

“Dipilih Solo karena kedekatan almarhum Bapak Soehoed dengan Presiden Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini ada 30 koleksi yang paling disenangi oleh almarhum,” katanya lagi.

Pos terkait