Gita Pertiwi Bersama Petani Telomoyo Gelar Aksi Sedekah Sayur

Gita Sayur
Dampak harga sayur yang terus merosot petani Desa Dangkling Lereng Gunung Telomoyo bekerjasama dengan Gita Pertiwi sedekahkan 600 kilogram sayuran segar.

MERCUSUAR, Surakarta – Dampak harga sayur yang terus merosot petani Desa Dangkling Lereng Gunung Telomoyo bekerjasama dengan Gita Pertiwi sedekahkan 600 kilogram sayuran segar.

Awalnya petani bingung untuk mendonasikan banyaknya sayuran yang tidak terjual akibat harga yang tidak bisa menutup untuk biaya operasional panen. Beberapa tempat tidak bisa menerima karena donasi yang terlalu banyak.

Bacaan Lainnya

Melihat kondisi tersebut Gita Pertiwi fasilitasi petani dalam mendistribusikan sayur kepada Masyarakat rentan beberapa panti di Solo Raya.

Tepatnya pukul 19.17 WIB, Rabu, (31/07/2024), satu pickup penuh berisi sayur mendarat di garasi kantor Gita Pertiwi.

Sayur-sayur tersebut diboyong bukan untuk dijual, tetapi sebagai bentuk sedekah petani kepada masyarakat yang membutuhkan.

Praktik baik tersebut diinisiasi oleh Heri Santoso yang merupakan petani sekaligus koordinator sedekah sayur ini.

Heri Santoso sudah membangun praktik baik ini kepada petani di Lereng Gunung Telomoyo sejak tahun 2022.

Dimulai dari keresahan akibat sayur-sayur segar itu hanya dibiarkan tak bertuan di tempat sampah imbas dari harga sayuran yang turun sehingga operasional yang tinggi tidak menutup biaya panen.

“Awalnya sayur tidak dipanen itu ya dibuang saja dulu, karena ketika dipanen itu harga sayur turun jadi tidak nutup biaya petik. Rugi nanti petani kalau tetap petik sayur yang akhirnya kami buatlah sedekah sayur,” ujar Heri Santoso, seperti rilis yang diterima RRI.

Awalnya dia hanya mengumpulkan beberapa sayuran dari petani, akan tetapi lambat laun banyak petani yang menyambut baik kegiatan sedekah sayur tersebut.

Bahkan beberapa waktu lalu Heri Santoso menerima donasi sayur hingga 2 pickup penuh.

“Pernah dulu saya bawa 2 pickup sayur mas karena dulu banyak petani yang engga penen karena harga anjlok dan biaya petik mahal jadi sayurnya kami kumpulkan itu buat didonasikan. Kami yang rutin itu donasi di Semarang tempat orang yang berkebutuhan khusus, tapi juga pernah karena terlalu banyak sayur yang masuk kita akhirnya buang. Sudah cari tempat dimana-mana tidak ada lagi jadi terpaksa kami buang,” jelas Heri Santoso.

Seperti halnya sedekah sayur pada 31 Juli 2024 ini pada awalnya Heri Santoso belum memiliki pihak penerima yang tepat karena banyaknya sayur yang harus segera diproses agar tidak busuk.

Akhirnya Gita Pertiwi memberikan fasilitasi Heri Santoso dan relawannya agar dapat mendistribusikan sayuran ke beberapa panti asuhan di Kota Solo.

Melalui Standar Operasional Prosedur berbagi pangan dari Gita Pertiwi sayuran tersebut dibagikan secara merata di Griya PMI, lansia di Kelurahan Karangasem, dan sebagian terdistribusi melalui etalase berbagi pangan untuk wilayah Palur dan Pucangsawit.

Sayuran yang dibagikan juga dari beberapa komoditas seperti sawi, tomat, buncis, dan labu siam. Sayuran tersebut memang dibagikan secara Cuma-Cuma kepada Masyarakat bukan karena petani tidak butuh uang untuk hidup tetapi mereka juga butuh keberkahan untuk hidup lewat berbagi.

“Kalau kami tidak pernah merasa rugi untuk berbagi seperti ini, karena memang kita prinsipnya hidup tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi bagaimana dengan sesama. Saya percaya bahwa perbutan baik juga akan dibalas dengan kebaikan suatu saat nanti,” kata dia.

Dari sedekah sayur yang dilakukan Gita Pertiwi dengan petani sayur ini membuktikan bahwa berbagi tidak harus tentang jumlah uang, tetapi juga sayur tak terkelola atau pangan berlebih layak makan juga dapat didonasikan melalui Gita Pertiwi. Hal tersebut yang menjadi salah satu tujuan Heri Santoso berkolaborasi dengan Gita Pertiwi untuk sedekah sayur.

“Kita berkolaborasi dengan petani di Telomoyo untuk sedekah sayur karena harga sayur sedang turun sehingga saying apabila tidak termanfaatkan sayurnya. Mungkin di satu tempat dianggap berlebih, tetapi bagi orang lain sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Pos terkait