PURWOREJO, Mercusuar.co – Dua rangkaian kegiatan bernuansa edukasi budaya digelar oleh Keluarga Muda Ganesha (Alumni SMA N 1 Purworejo). Seminar Budaya Merawat Wayang, Melestarikan dan Merawat Peradaban digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo dari pukul 13.30 WIB – sore hari. Menghadirkan narasumber yakni, Dr. Sudibyo Prawiroatmojo (K.M.T Widyo Hadi Projo), Dosen F Budaya UGM Yogyakarta, yang juga Muda Ganesha 79 dan satu lagi Ki Drs. Muji Waluyo, M.Pd (M.W Dwijasumarta) seorang Dhalang asal Desa Wirun Kecamatan Kutoarjo.
Dari seminar ini diharap bisa memantik lahirnya generasi penerus pecinta budaya wayang di Purworejo. Di tengah arus pengaruh budaya asing, Pemkab dengan kebijakan yang nyata juga turut mendorong dan memajukan wayang untuk tetap eksis diuri-uri dan diperkenalkan kepada generasi muda.
Malamnya dilanjutkan Pagelaran Wayang Kulit di depan Kantor Setda Purworejo, Jumat (14/2). Sebuah gelaran budaya untuk menjawab tantangan jaman soal kecintaan dan usaha nguri-uri budaya Jawa yang adiluhung yakni wayang. Muda Ganesha berkolaborasi dengan Pemkab Purworejo Dalam rangka Lustrum XIV atau ulang tahun ke- 70 SMA Negeri 1 Purworejo serta Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo.
Pagelaran wayang menghadirkan dalang Ki Muji Waluyo, M.Pd (Purworejo) dan Ki Andreas Novianto, S.Pd denga Guest Star Elisha Orcarus Allaso. Pagelaran wayang kulit itu mengambil lakon Babat Alas Wana Marta, dimulai dengan penyerahan tokoh wayang Brotoseno dan Kunti dari Pj. Sekda Purworejo, Drs. R Achmad Kurniawan Kadir MPA kepada Ki Dalang Muji Waluyo MPd.
Pergelaran wayang itu merupakan kontribusi dari Alumni SMA Negeri 1 Purworejo (MG) khususnya MG ’82.
Malam itu rintik hujan memang turun, namun tak membuat anggota Muda Ganesha menyurutkan langkah mendatangi acara. Sejumlah pejabat teras Purworejo, OPD dan pecinta wayang di Purworejo hadir menyaksikan pergelaran wayang kulit itu. Tampak hadir pula wakil bupati Purworejo terpilih, Dion Agasi Setiabudi dan para anggota legislatif DPRD Purworejo.
“Ini Kolaborasi yang baik untuk nguri uri budaya dengan Pemkab Purworejo, bertepatan dengan HUT Kabupaten Purworejo yang ke- 194,” kata Ketua Panitia Reuni Akbar Muda Ganesha 2025, yang juga alumni SMA Negeri 1 Purworejo lulusan tahun 1987, Paminto Bambang Pamungkas, kepada media saat ditemui di sebelah panggung.
“Kami terus akan menggelar serangkaian kegiatan menuju puncak acara seperti bakti sosial kesehatan yaitu, sunatan massal, gelar pelaku UMKM, donor darah, rembug guyub, seminar pendidikan dan lainya.”tambahnya.
Dirinya juga menyatakan beberapa ironi soal kesenian dan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh bangsa lain. Selain itu justru banyak generasi muda Eropa dan Amerika mulai belajar mendalami dan mempraktikan kesnian dan budaya karya anak bangsa Indonesia.
“Mereka serius belajar di Yogya di kampus-kampus kita mulai menguasai skill dari berbahasa dan berkesenian karya leluhur kita, jangan sampai kita kehilangan karakter dan jati diri kita sendiri!” kata Paminto buru-buru mengingatkan.
Sementara itu, sambutan bupati yang dibacakan oleh Pj Sekda Purworejo, R Achmad Kurniawan Kadir, menyampaikan, wayang kulit merupakan salah satu kesenian yang lekat dengan masyarakat Purworejo dan digemari mulai dari masyarakat perkotaan hingga perdesaan.
“Wayang kulit bisa menjadi tontonan, tetapi juga bisa menjadi tuntunan terhadap tatanan, sekaligus wujud dari nguri-uri budaya adiluhung,” katanya.
Besarnya potensi pengembangan kesenian wayang kulit dan tingginya animo masyarakat, membuat Pemerintah Daerah juga terus berupaya memelihara, melestarikan dan mengembangkan wayang kulit, antara lain dengan menampilkannya dalam berbagai event termasuk dalam memeriahkan rangkaian Hari Jadi Ke 194 Kabupaten Purworejo ini.
Acarayang disiarkan secara live streaming ini membuktikan bahwa beberapa pejabat juga punya skill olah suara nembang lagu Jawa. Kepala DPUPR Purworejo, Suranto, Dir. PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo, tokoh masyarakat Ki Lurah Offroad Hardjanto dan Budi Nonong tampil ke panggung pentas wayang dengan “dijemput” oleh Elisha Orcarus Allaso.
“Bagus ni Muda Ganesha bisa koloaborasi dengan pemkab gelar acar budaya seperti ini, banyak alumni yang pinter dan menduduki posisi penting di pemerintahan sudah semestinya menebar energi positif di mana-mana.” kata Gunawan salah satu warga asal Kutoarjo yang melihat lewat luar pagar.(agam)