BANJARNEGARA, Mercusuar.co – Sekretaris Daerah Banjarnegara Indarto meminta anggota Saka Bakti Husada (SBH) menjadi agen kesehatan masyarakat, pelopor, dan penggerak kesehatan di lingkungan sekitar.
SBH diharapkan dapat memberikan contoh, informasi, edukasi, dan pendampingan dalam pencegahan penyakit serta berperan aktif dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
“Adik-adik Saka Bakti Husada ini harus bisa mengambil peran strategis, Sebagai garda terdepan dalam gerakan kesehatan berbasis remaja, adik-adik bukan hanya diajak menjadi sehat tapi juga mengajak dan mengedukasi lingkungan sekitarnya agar hidup sehat,” kata Indarto mewakili Bupati Banjarnegara sebagai Irup pada upacara peringatan hari jadi saka bakti Husada ke- 40 Kabupaten Banjarnegara di halaman Politeknik Banjarnegara , Kamis (17/7/2025).
Saat ini kata Indarto, perilaku hidup yang tidak sehat telah membuat pergeseran pola penyakit, dimana banyak remaja malas beraktifitas fisik, tidak menyukai konsumsi buah dan sayur, tidak rutin cek kesehatan, trend diet yang tidak sehat, kurangnya waktu istirahat serta kebiasaan merokok bagi anak usia sekolah dan remaja hingga tidak terkelolanya stres.
Hal tersebut menjadi gambaran banyak remaja saat ini, sehingga peran dari SBH ini sangat di harapkan menjadi contoh untuk merubah perilaku tersebut.
“ Adik-adik semua adalah agen perubahan kesehatan di masyarakat. Saya percaya, jika satu langkah kecil dilakukan bersama-sama, dampaknya akan luar biasa. Semangat Satu Tekad, Aksi Nyata, ini jangan hanya slogan, tapi harus menjadi gerakan kolektif, dimulai dari Saka Bakti Husada,” lanjutnya.
Lebih jauh Indarto meminta agar peringatan hari Saka Bakti Husada bukan hanya sebuah selebrasi, namun menjadi pengingat akan komitmen dan aksi nyata generasi muda Saka Bakti Husada (SBH) dalam mendukung pembangunan kesehatan.
“Saka bakti Husada ini harus berperan penting dalam kampanye kesehatan dengan mengedukasi masyarakat tentang upaya promotif dan preventif dan bisa melakukan pendampingan terkait kesehatan di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Indarto juga berharap agar Saka Bakti Husada (SBH) segera menyiapkan pemuda yang tangguh dan siap bersaing, terutama dalam bidang kesehatan, karena SBH adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega.
“Indonesia emas akan kita wujudkan di tahun 2045, jadi sudah semestinya kita siapkan mulai dari sekarang,” ujarnya
Indarto menambahkan, Sebagai kader Saka Bakti Husada yang merupakan wadah kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega, Saka Bakti Husada juga dapat meningkatkan pengembangan minat, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan.
“Saat ini banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan di Banjarnegara yang membutuhkan kerja keras, seperti penurunan angka stunting masih terus kita usahakan, dengan berbagai program pemberian makanan tambahan, makan bergizi, aksi bergizi, peningkatan kompetensi ketrampilan kader posyandu,” katanya.
Pekerjaan lainnya lanjut Indarto adalah penemuan dan pengobatan penyakit TBC melalui inovasi SIMPATIK, program SAPA SEHATI, program Spesialis Keliling yang masih menjadi tanggungjawab pemerintah untuk hadir ditengah masyarakat.
Selain itu penemuan dan deteksi dini resiko penyakit dimasyarakat melalui program integrasi pelayanan kesehatan primer juga menjadi PR yang terus diupayakan selain program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali yang saat ini terus di gencarkan.(/Ahr)