Mitos Taman Sari Jogja: Benarkan Tembus ke Pantai Selatan?

Taman Sari Jogja
Taman Sari Jogja

MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Taman sari ialah salah satu tempat wisata yang populer di Jogja. Memiliki bangunan bersejarah serta artistik yang cocok sebagai objek foto. Lokasi, tempat wisata ini tidak jauh dari titik nol Yogyakarta.

Taman Sari banyak diminati oleh pengunjung lokal maupun asing. Selaku salah satu peninggalan sejaran kebanggaan keraton Yogyakarta, dikenal terdapat suatu bangunan unik yang kental akan nuansa kuno lengkap dengan kolam pemandingan, kanal air, jembatan gantung, sampai lorong bawah tanah.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya memiliki sejarah yang unik, keindahan kampung wisata Taman Sari ini pula memiliki mitos yang beredar di warga Yogyakarta.

Mitos Taman Sari Jogja

Tahukah Kalian kalau salah satu mitos mengenai taman sari Jogja yang beredar di warga sekitar yaitu tentang lorong taman sari, yang konon katanya dapat tembus sampai ke pantai selatan.

Diketahui, ada 2 lorong bawah tanah di kawasan Tamansari yang pertama bernama Urung- urung Timur, serta yang kedua Urung- urung Sumur Gumuling.

Lorong timur sendiri memiliki panjang 45 m yang menghubungkan Pulo Panembung serta Pulo Kenanga.

Sedangkan Sumur Gumuling memiliki panjang 39 m, pada bagian ujung lorong ada sebuah mata air bernama sumur gumuling yang dikelilingi 5 anak tangga.

Tepat di atas mata air tersebut merupakan masjid bawah tanah. Namun faktnya, Lorong dari Sumur Gumuling ini disebut lebih panjang lagi ke arah barat.

Tetapi karena utuh, bangunan tersebut dipagar pada tahun 1972 dan ditutup sampai tersisa 39 m. Sebelum dipugar, konon kabarnya pada ujung lorong ini bisa tembus sampai ke pantai laut selatan.

Ada pula mitos lainnya yang mengatakan kalau Sumur Gumuling merupakan tempat pertemuan antara Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul dengan Sultan Yogyakarta.

Sedangkan bagi salah seorang pengawas Tamansari berkata, Sri Sultan Hamengku Buwono I memanglah membangun Keraton dalam satu sumbu lurus imajiner, yang terhubung dengan Gunung Merapi serta Pantai Parangtritis. Sultan berharap ketiganya bisa bersinergi.

Sejarah Taman Sari Jogja

Situs Taman Sari dikenal sudah berdiri semenjak tahun 1785, yang ditandai dengan candra sengkala catur naga rasa tunggal (tanda istana baru) oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Sampai saat ini, bangunan tersebut masih berdiri kuat, walaupun sempat direnovasi akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006 yang lalu.

Bagi informasi yang bersumber dari pihak keraton, maupun balai pelestarian bangunan serta cagar budaya,kampung wisata Taman Sari konon ialah danau yang lumayan luas, dilengkapi dengan parit yang mengarah ke bangunan pusat keraton lewat segaran.

Taman Sari sendiri merupakan suatu pesanggrahan, yang pada masa pembangunannya dipandu langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I serta Bupati Madiun Raden Rangga Prawirasentika dipercayakan selaku penanggung jawab pelaksanaanya, sedangkan konstruksinya oleh Bupati Kiai Tumenggung Mangoendipoero.

Pos terkait