Mentan Amran Tekankan Pentingnya Optimasi dan Mekanisasi Pertanian di Pertemuan Vietnam

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan, di kantor Ministry of Agriculture and Rural Development (MARD)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan, di kantor Ministry of Agriculture and Rural Development (MARD)

MERCUSUAR.COMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan, di kantor Ministry of Agriculture and Rural Development (MARD)

Selama kunjungan tersebut, Mentan Amran menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup pembentukan kelompok kerja pertanian sebagai forum formal yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Mentan Amran berharap Vietnam dapat mendukung penuh upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif untuk masa depan.

Bacaan Lainnya

“Kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa, khususnya di bidang agronomi, dengan fokus pada varietas bibit padi yang memiliki produktivitas tinggi,” ungkap Mentan pada pertemuan tersebut.

Amran menekankan bahwa Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar dengan potensi pertanian yang luar biasa. Di Indonesia, pemerintah terus berupaya mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern yang lebih efisien, dengan potensi pengurangan biaya hingga 50 persen.

“Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin penting yang kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,” lanjutnya.

Indonesia, menurut Amran, telah berupaya mengelola sektor pertanian secara lebih maju. Salah satu fokus utama adalah memperkuat program ketahanan pangan untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai, dengan menyediakan input yang berkualitas kepada petani. Selain itu, Indonesia terus mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami juga memiliki cita-cita untuk menjadi pemasok pangan bagi masyarakat global,” tambahnya.

Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan tiga tahun sebelumnya, dengan kebutuhan dalam negeri yang melimpah, menjadikannya salah satu kekuatan pangan di ASEAN. Saat ini, pemerintah sedang melakukan upaya percepatan melalui perluasan areal tanam dan pompanisasi.

Sebagai informasi tambahan, Mentan juga dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik Rakyat Tiongkok, Tang Renjian. Pertemuan tersebut akan membahas pertanian masa depan, termasuk perluasan areal tanam dan penanggulangan dampak El Nino yang melanda dunia.

Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama pertanian antara Indonesia dan negara-negara mitra, serta meningkatkan ketahanan pangan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Pos terkait