Makan Siang Bergizi di Purbalingga Diluncurkan, Bupati Bersama Dandim dan Kapolres Meninjau ke Lokasi

IMG 20250218 WA0000

PURBALINGGA, Mercusuar.co –  Pelaksanaan program Makan Sehat Bergizi (MSB) untuk anak sekolah di Kabupaten Purbalingga resmi diluncurkan, Senin (17/2/2025). Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama Dandim 0702 Purbalingga Letkol Inf Untung Iswahyudi dan Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar meninjau langsung ke lokasi.

Dalam kunjungannya, rombongan Bupati bersama Forkompimda meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Purbalingga Wetan yang bertugas menyiapkan menu bagi peserta program. Kemudian dilanjutkan meninjau pelaksanaan MSB di SMA Negeri 1 Kemangkon sebagai salah satu sekolah yang menjadi tempat peluncuran program tersebut.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, program Makan Sehat Bergizi di kabupaten Purbalingga resmi diluncurkan. Menurutnya, program tersebut baru diterapkan di 37 sekolah/madrasah yang berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kemangkon, Kecamatan Bobotsari, dan Kecamatan Purbalingga.

“Mari kita dukung pelaksanaan program ini agar berjalan dengan baik,” ujarnya saat meninjau SMAN 1 Kemangkon

Bupati Tiwi menjelaskan bahwa peluncuran program MSB menunjuk 3 sekolah sebagai perwakilan tempat peluncuran. Untuk wilayah Kecamatan Kemangkon menunjuk SMAN 1 Kemangkon, untuk wilayah Kecamatan Purbalingga menunjuk SMPN 2 Purbalingga, dan untuk wilayah Kecamatan Bobotsari menunjuk SMPN 4 Bobotsari.

Ia juga menyampaikan, pihaknya yakni Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program tersebut agar berjalan optimal. Salah satu langkahnya adalah memastikan keamanan pangan bagi para penerima manfaat.

“Tim dari Dinas Kesehatan untuk menginspeksi dapur program ini. Pemeriksaan meliputi alur pengolahan makanan, kualitas air minum, serta pengujian sampel bahan baku dan makanan jadi,” terangnya.

Bupati menambahkan, dalam pelaksanaan program tersebut Dinas Kesehatan akan berkoordinasi dengan Loka POM guna melakukan uji laboratorium.

“Secara teknis, sebelum makanan didistribusikan kepada anak-anak, akan dilakukan uji organoleptik atau pengujian indrawi secara sampel,” tambahnya.(Angga)

Pos terkait