Relawan Banjarnegara Datangi BPBD , Imbas Postingan Negatif di Facebook dan Pemberitaan

IMG 20250218 WA0001

BANJARNEGARA, Mercusuar.co – Akibat postingan di media sosial Facebook oleh ASW yang dianggap mendiskreditkan relawan dalam penanganan kebencanaan di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran beberapa waktu lalu , ratusan relawan kebencanaan dari berbagai organisasi mendatangi kantor BPBD Banjarnegara pada Senin (17/2/2025).

Para relawan yang sudah datang sejak pagi ini diterima oleh Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo dan para pejabat BPBD lain di halaman kantor BPBD Banjarnegara pada pukul 09.00 WIB.

Mereka menyampaikan apa yang menjadi keluhan para relawan imbas adanya postingan di media sosial Facebook yang dinilai memberikan penilaian yang tidak pantas kepada relawan.

Ibun salah satu Staff di BPBD Banjarnegara mengatakan, relawan tiba – tiba datang ke BPBD.

Dan Kedatangan mereka adalah terkait dengan kejadian berita negatif tentang relawan yang beredar di media sosial di Desa Ratamba yang berbuntut pada tuntutan beberapa personil relawan. Sehingga pihaknya menfasilitasi untuk berembug agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan, karena relawan yang datang jumlahnya ratusan dan berasal dari berbagai wilayah.

Relawan secara solidaritas datang ke BPBD ingin menuntut bahwa teman mereka yang dituntut harus di bebaskan dari tuntutan ASW.

“Mereka berharap sumber permasalahan yaitu ASW melakukan klarifikasi terbuka kepada relawan dan permohonan maaf secara terbuka dan tuntutan tidak dilanjutkan,” kata Ibun.

Sebenarnya ada banyak kejadian yang memicu kemarahan selain dari postingan ASW tersebut di media sosial yang membuat relawan marah yaitu pemberitaan negatif tentang kondisi posko relawan di desa Ratamba.

“Apa yang kami lakukan bersama relawan sudah sesuai dengan SOP, dan tidak sudah kami pastikan tidak ada kekurangan,bisa ditanyakan kepada pengusngsi, dimana setiap yang kami berikan pasti lebih, jadi berita itu hoax atau bohong,” katanya.

Salah satu perwakilan relawan Sugeng mengatakan, kekecewaan dan kemarahan relawan bermula dari adanya postingan di Facebook serta pemberitaan.

Dalam postingan tersebut ASW mengatakan kekecewaan penanganan bencana di Desa Ratamba dengan kalimat-kalimat yang mendiskreditkan relawan dan disampaikan di Facebook dan beberapa berita online.

Di Facebook kalimat yang disampaikan ASW memancing kemarah para relawan dengan kalimat “Relawan di lokasi bencana harus diisi orang – orang yang kerja penuh kasih dan momong bukan sosok temperamental dan hanya mementingkan golongan dan individu saja. Makanan untuk yang terdampak bukan untuk dinikmati sendiri, kalau belum siap maka jangan jadi relawan kebencanaan bikin masalah saja”.

Di postingan lainnya ASW juga menulis “makanan dekat sama relawan, pengungsinya malah kesulitan mendapatkan makanan, padahal mereka yang seharusnya diutamakan kasihan lihatnya, infonya mau ambil jatah makanan ada kekerasan disitu dari oknum relawan”.

Ia mewakili relawan di Banjarnegara dan di Indonesia, merasa sakit hati, karena kalimat yang disampaikan oleh saudara ASW di media sosial sangat tidak pantas disampaikan kepada relawan, Sehingga pihaknya melaporkan ke Polres Banjarnegara, dan saat ini prosesnya terus berlangsung.

“Tuntutan kami sederhana, dia (ASW) mengklarifikasi apa tujuan kalimat tersebut dan meminta maaf serta menyampaikan kepada publik bahwa apa yang iya tulis tidak benar,” lanjutnya.

Sugeng juga berharap apa yang di laporkan ini kepolres bisa menjadikannya instropeksi diri dan mengendalikan diri dalam bermedia sosial yang benar.

Ia juga akan terus bertahan untuk menarik diri dari kegiatan sampai ada klafrifikasi dari ASW sampai ada pernyataan permintaan maaf secara tertulis maupun umum di media agar kegaduhan di tengah masyarakat ini berhenti. (ahr)

Pos terkait