Mercusuar.co, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membuka dan memberi sambutan dalam sarasehan dengan tema ‘Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Politik, Hukum, dan Keamanan’ di Hotel Grand Sahid, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023) kemarin.
Tampak pula hadir Menteri ESDM Arifin Tasrif, juga para pembicara dan penanggap diskusi.
Pada kesempatan itu, Mahfud mengutip ucapan mantan Ketua KPK Abraham Samad soal potensi korupsi di sektor pertambangan yang nilainya bisa untuk gaji setiap rakyat Indonesia per bulan.
“Abraham Samad mengatakan kalau saja di dunia pertambangan ini kita bisa menghapus celah-celah korupsi, maka setiap kepala orang Indonesia itu, setiap bulan akan mendapatkan uang Rp 20 juta tanpa kerja apa pun,” ucap Mahfud.
“Saudara bayangkan berapa besar korupsi dunia pertambangan ini sejak saat itu dan sejak sebelumnya mengapa kita melakukan reformasi,” imbuh Mahfud.
“Nah itu pertambangan. Belum kehutanan, belum perikanan, belum pertanian, apa lagi, apa lagi? Gilanya korupsi di negara kita ini,” kata Mahfud.
Dan Mahfud menyampaikan apa yang dikatakan Abraham Samad waktu itu, untuk menutup potensi korupsi pertambangan jangan sampai ada celah korupsi.
“Study tentang ini Abraham Samad memanggil ahli dari Amerika untuk diskusi di KPK. Potensi korupsi pertambangan ditutup jangan sampai ada celah korupsi, maka setiap orang di Indonesia mendapatkan Rp 20 juta, pada saat itu,” tegas dia.
Bahkan Mahfud mengatakan ke mana pun melihat pasti ada korupsi.
“Sehingga saya katakan. Sekarang Saudara noleh ke mana aja ada korupsi, iya betul sinkron. Menoleh ke hutan ada korupsi di hutan, noleh ke udara ke pesawat udara ada korupsi di Garuda, asuransi ada asuransi, koperasi korupsi, semuanya korupsi. Nah ini sebenarnya mengapa dulu kita melakukan reformasi,” pungkas Mahfud.(dj)