MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menurut Institute for Development of Economics and Finance (Indef), warga Indonesia kini semakin banyak menghabiskan tabungan mereka menjelang lebaran karena pemerintah gagal mengontrol harga-harga pangan.
Menurut Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, uang lebaran yang diterima oleh masyarakat Indonesia diprediksi akan lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Dia mencatat bahwa tabungan masyarakat kelas menengah ke bawah cenderung menurun dari tahun ke tahun, menurun dari Rp2,5 juta pada tahun 2022 menjadi sekitar Rp1,9 juta saat ini.
Eko mengatakan bahwa THR yang diterima oleh pekerja Indonesia akan banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama karena lonjakan harga beras yang tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah lain di Indonesia.
Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan bahwa harga beras tetap tinggi meskipun panen telah dilakukan di beberapa daerah. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat sudah tergerus sejak awal tahun.
Eko juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 hanya akan mencapai sekitar 5 persen year on year (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Riset Indef, Berly Martawardaya, menyarankan agar masyarakat kelas menengah atau pekerja dengan upah yang pas-pasan menjalani lebaran secara sederhana. Dia menekankan pentingnya untuk tidak menggunakan pinjaman online untuk konsumsi dan mengingatkan bahwa menjual tabungan emas atau perhiasan bisa menjadi opsi yang lebih baik daripada berutang dengan bunga yang tinggi.