NASIONAL, Mercusuar.co – Asosiasi FKUB Indonesia lahir pada 2016 di Provinsi Bali. Secara historis, pada 2015 FKUB Jawa Tengah menggelar kegiatan Konferensi Nasional FKUB dengan mengundang Ketua FKUB Provinsi se – Indonesia.
Antusiasme peserta Konferensi Nasional FKUB se – Indonesia perdana di Kota Semarang itu ditindaklanjuti dengan kesiapan FKUB Provinsi Bali yang siap menyelenggarakan kegiatan serupa di Bali.
Konferensi Nasional FKUB ke – 2 di Bali inilah kemudian diperoleh kesepakatan peserta untuk membentuk Asosiasi FKUB Indonesia. Para ketua FKUB Provinsi se – Indonesia berhasil memilih Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet sebagai Ketua Umum dan Taslim Sahlan sebagai Sekretaris Jenderal.
Berikut Wawancara eksklusif Mercusuar.co dengan KH Taslim Sahlan (Sekjen Asosiasi FKUB se Indonesia) :
Apa Fungsi Asosiasi FKUB Indonesia ?
Asosiasi FKUB Indonesia memiliki fungsi strategis. Pertama, mengkomunikasikan gagasan dan kreativitas dalam membangun Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah Pusat. Kedua, menfasilitasi terselenggaranya penguatan kerukunan umat beragama melalui Konferensi Nasional yang berkelanjutan.
Ketiga, mendorong FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk melakukan inovasi-inovasi terkait penguatan kerukunan umat beragama.
Dalam 1 dasawarsa terakhir Asosiasi FKUB Indonesia telah menyelenggarakan Konferensi Nasional sebanyak 8 kali.
Selain itu, juga menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dan silaturrahmi dengan Presiden RI sebanyak 5 kali.
Bagaimana Penguatan FKUB Provinsi dan Kab/Kota ?
Komitmen Asosiasi FKUB Indonesia dalam mendorong FKUB Provinsi dan FKUB Kab/Kota dilakukan melalui skenario penguatan Moderasi Beragama. Ada 4 indikator moderasi beragama, yakni :
Pertama, penguatan komitmen kebangsaan. Kedua, penguatan toleransi. Ketiga, penguatan anti kekerasan dan kelima, mengakomodir kearifan lokal.
Empat indikator moderasi beragama inilah yang kemudian memantik terwujudnya dialog antar umat beragama, saling menhormati, kesetaraan antar umat beragama dan kerjasama-kerjasama antar umat beragama yang produktif.
Dorongan yang demikian inilahyang kemudian memantik FKUB Provinsi dan Kab/Kota bergerak. Dengan berbagai kegiatan inovatifnya, banyak FKUB Provinsi dan Kab/Kota berhasil mewujudkan kerukunan umat beragama di setiap wilayah Negara Kesatuan RI. Kehidupan beragama bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Bahkan banyak FKUB yang mendapatkan penghargaan dari menteri agama RI berupa Harmony Award.
Seperti contoh FKUB Jawa Tengah dalam dua tahun berturut-turut pada 2022 dan 2023 mendapatkan Harmony Award.
Apa Capaian Ketika Menjadi Ketua FKUB Jateng ?
1. Terkonsolidasinya upaya penguatan KUB di Kab/Kota se – Jawa Tengah. Capaian ini kemudian mendapat peenghargaan Harmony Award dari Menteri Agama RI th 2022.
2. Terwujudnya soliditas penguatan Moderasi Beragama dengan jejaring lintas agama non FKUB. Misalnya Gusdurian, Pelita (Persaudaraan Lintas Agama), kelompok keagamaan minoritas, dll. Bahkan mengakomodir dan melibatkan dalam berbagai kegiatan FKUB komunitas Penghayat Kepercayaan, seperti Sapta Dharma, Sedulur Sikep, dll. Inilah yang kemudian pada 2023 memperoleh penghargaan Harmony Award untuk kedua kalinya dari Menteri Agama RI.
Apa Capaian Asosiasi FKUB Indonesia ?
1. Terwujudnya konsolidasi secara nasional antar FKUB Provinsi dan Kab/Kota se – Indonesia. Secara formal konsolidasi nasional dikemas dalam Konferensi Nasional Asosiasi FKUB Indonesia.
2. Kegiatan yang diikuti oleh Pengurus FKUB Provinsi dan Kab/Kota ini telah dilaksanakan sebanyak 8 kali sejak 2015.
3. Konferensi nasional dilaksanakan secara bergiliran di berbagai Provinsi yang berbeda. Yang pertama 2015 di Semarang Jawa Tengah. Kemudian berturut-turut, di Bali 2016, Sumatera Utara 2017, Kalimantan Utara 2018, Sulawesi Selatan 2020, Kepulauan Riau 2021, Sulawesi Utara 2022 dan Papua 2023.
Apa Saja Kegiatan Selain Konferensi Nasional Tahunan ?
1. Rakernas I Asosiasi FKUB Indonesia di Bali 2019.
2. Rakernas II Asosiasi FKUB Indonesia di Sulawesi Tengah, 2022.
3. Rakernas III Asosiasi FKUB Indonesia di Jakarta 2024.
4. Silaturrahmi I dengan Presiden RI, 2017 di Istana Bogor.
5. Silaturrahmi II dengan Presiden RI, 2019 di Istana Negara Jakarta.
6. Silaturrahmi III dengan Presiden RI, 2024 di IKN.