Kisah Pionir Reli Mobil Jakarta-Surabaya Tanpa Henti pada Tahun 1911

reli
Kisah Pionir Reli Mobil Jakarta-Surabaya Tanpa Henti pada Tahun 1911

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Saat ini, perjalanan dengan mobil dari Jakarta ke Surabaya adalah kegiatan yang umum dilakukan, terutama setelah adanya tol Trans Jawa yang memungkinkan perjalanan dalam rentang waktu 9-10 jam, tergantung pada kecepatan perjalanan. Namun, aktivitas tersebut memiliki pengalaman yang berbeda jika dilakukan pada awal abad ke-20. Kondisi jalan yang belum memadai dan pencahayaan yang terbatas membuat perjalanan dari Jakarta ke Surabaya menjadi suatu pengalaman yang panjang dan melelahkan.

Setelah selesai dibangunnya Jalan Pos Besar (grote postweg) atau Jalan Raya Pos dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Situbondo, Jawa Timur, sepanjang 1.000 Km, banyak pemilik mobil pada saat itu yang ingin menguji kemampuan mobil mereka. Dilansir dari buku “Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini,” selain mempersingkat perjalanan dari Batavia ke Soerabaja (sekarang Jakarta-Surabaya), Jalan Raya Pos juga menghubungkan jalan-jalan kecil yang sebelumnya terisolasi.

Bacaan Lainnya

Orang pertama yang melakukan reli jarak jauh menggunakan mobil dan berhasil menyelesaikannya dari Jakarta ke Surabaya tanpa henti alias nonstop adalah Decnop, seorang warga Perancis yang juga importir mobil Perancis, Charron, di Djocjakarta (sekarang Yogyakarta). Decnop memulai perjalanan dari Jakarta-Surabaya pada hari Minggu, 11 Mei 1911, mengendarai mobil Charron. Meskipun model dan jenis mobilnya tidak diketahui secara pasti, hanya disebut sebagai model atap terbuka dengan mesin 4-silinder bertenaga 12 Tk.

relli

Rute perjalanan mencakup Jakarta, Bogor (Buitenzorg), Cibadak, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Rambang, dan finish di Surabaya, dengan total jarak tempuh sekitar 845 km. Selama perjalanan tersebut, Decnop ditemani oleh tiga orang, yaitu Van der Hoeven di bangku penumpang depan sebagai co-driver, serta dua orang di belakang, yaitu Du Croo, seorang wartawan surat kabar De Locomotief, Semarang, dan seorang pembantu dari kalangan pribumi. Dalam konteks reli ini, Decnop tidak melakukan perjalanan sendirian; ia memiliki pesaing, yaitu Van Tienen, yang mengendarai mobil yang lebih besar, Delaunay Belleville atap terbuka, yang ditenagai oleh mesin 4-silinder dengan tenaga maksimum 27 PK.

“Perjalanan dimulai dari wilayah Matraman (sekarang Jakarta Timur) pada Sabtu sore menjelang magrib. Dikisahkan, langit mulai gelap, lampu depan mobil sudah dinyalakan, dan semua orang di dalam mobil mengenakan kacamata anti-debu (goggle),” demikian tertulis dalam buku tersebut pada Kamis (16/11/2023).

Pos terkait