Mercusuar.co, WONOSOBO – Rasa kemanusiaan sejatinya dimiliki oleh setiap individu, termasuk mereka yang mengalami gangguan jiwa. Pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perhatian dan perlakuan yang layak. Di tengah stigma yang sering melekat, penting untuk melihat mereka sebagai manusia seutuhnya dan memperlakukan mereka tanpa diskriminasi.
Yayasan Dzikrul Ghofilin di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, menjadi tempat rehabilitasi bagi ODGJ yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Resmi menjadi lembaga kesejahteraan sosial pada 2018, yayasan ini terus berkembang dalam memberikan pelayanan bagi ODGJ. Didirikan oleh seorang wanita yang bernama Utiyah, dirinya menggabungkan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
“Yayasan ini didirikan karena kepedulian kami terhadap nasib para ODGJ yang sering kali diabaikan oleh keluarga dan masyarakat,” ujar Utiyah.
Sejak didirikan pada 2012, yayasan yang awalnya hanya beroperasi secara sederhana kini telah memiliki lebih dari 15 pengasuh dan melayani puluhan pasien.
Salah satu pengasuh, Karim Amarullah, yang telah membawa sembilan pasien ke rumahnya, menyampaikan pengalamannya.
“Kami merawat mereka seperti keluarga sendiri. Saya, istri, dan anak-anak terlibat penuh dalam proses ini,” ujar Karim.
Saat ini, enam pasien ODGJ tinggal di rumahnya, dan ia memberikan aktivitas positif seperti membantu membersihkan halam rumah, memberi makan hewan peliharaan dan berkebun.
“Semua manusia itu hakikatnya sama, kalau bisa jangan ada diskriminasi. Jadi saya dan keluarga terkadang mengajak mereka bersenda gurau. Dan memberikan aktifitas positif untuk pengalihan mereka,” tambahnya.
Pasien-pasien yang datang ke Yayasan Dzikrul Ghofilin berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, seperti Kebumen, Purworejo, dan Magelang.
“Para pasien sebelumnya datang dengan kondisi yang sangat bervariasi. Ada yang sangat lemah secara fisik maupun mental, tetapi kami berusaha memberikan mereka dukungan maksimal,” pungkas Karim.
Yayasan Dzikrul Ghofilin mengutamakan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam perawatannya. Pelayanan promotif dan preventif diberikan melalui pengarahan kepada keluarga pasien. Sementara itu, pendekatan kuratif mencakup terapi pijat, terapi musik, dan pemberian air tawaju. Untuk tahap rehabilitasi, yayasan ini menawarkan bimbingan fisik, sosial, serta pelatihan keterampilan kerja, agar pasien dapat kembali produktif dalam masyarakat.
Sementara itu, Yayasan Dzikrul Ghofilin juga mendapat perhatian dari Pemkab Wonosobo, seperti pemberian bantuan vaksin, sandang dan pangan.
Dengan dukungan berbagai pihak, Yayasan Dzikrul Ghofilin berharap dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas bagi para ODGJ di Indonesia.(Gen)