Kisah Desa Pujon Kidul sebagai Destinasi Wisata 

Pujon
Kisah Desa Pujon Kidul sebagai Destinasi Wisata

MERCUSUAR.CO, Pujon – Dari antara banyaknya peserta dalam kompetisi Desa BRIlian, Desa Pujon Kidul di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, berhasil dinobatkan sebagai Desa Terbaik pada akhir tahun 2022. Kesuksesan ini bukanlah kebetulan semata, melainkan hasil dari kerja keras dan sinergi antara berbagai elemen pemerintah dan masyarakat.

Pujon Kidul telah memanfaatkan potensi alamnya sebagai daya tarik wisata sejak tahun 2015. Upaya pengembangan pariwisata ini diawali oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai respons terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. “Pada saat itu, kami melihat pariwisata sebagai langkah yang paling mudah untuk dilakukan,” ujar Direktur Bumdes, Ibadur Rohman. Inisiatif ini menghasilkan Kafe Sawah, yang kini telah memberikan pekerjaan kepada lebih dari 800 orang, baik dari Desa Pujon sendiri maupun dari luar wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Awalnya, Kafe Sawah menawarkan spot-spot foto indah dengan latar belakang sawah dan pegunungan. Namun, pada tahun 2017, mereka beralih fokus ke restoran karena menyadari bahwa wisatawan lebih tertarik untuk kembali karena kuliner daripada sekadar berfoto. “Kuliner menjadi daya tarik utama yang membuat mereka kembali ke sini, bukan sekadar berfoto,” jelasnya.

Konsep wisata Kafe Sawah ini terus berkembang, dengan banyaknya UMKM yang ikut serta. Pemanfaatan teknologi digital juga telah diterapkan, salah satunya melalui program CSR dengan BRI. Mulai dari sistem pembayaran QRIS hingga pelatihan SDM, semua itu telah meningkatkan kualitas usaha mereka. “Dengan adanya bimbingan dari BRI, masyarakat desa lebih percaya dan lebih mudah dalam pengembangan kemampuan mereka,” tambah Ibadur.

Kedepannya, fokus utama mereka adalah meningkatkan kemampuan SDM agar pengelolaan wisata unggulan dapat lebih optimal. “Kami bisa dengan mudah melakukan pembangunan fisik, tetapi tanpa SDM yang kompeten, kesuksesan akan sulit diraih,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pujon Kidul, Muhammad Said, mencatat bahwa mayoritas penduduk desa memiliki latar belakang pendidikan dasar hingga menengah, dengan jumlah sarjana yang masih sedikit. Dengan meningkatnya perekonomian di desa, ia berharap akan ada lebih banyak generasi muda yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saat ini, kami bisa menerima hingga 4.000 kunjungan wisatawan per hari,” ungkapnya. Namun, mayoritas dari mereka adalah wisatawan lokal. Sedangkan kunjungan wisatawan asing masih sangat terbatas, yang disebabkan oleh kendala bahasa yang dimiliki oleh SDM di sana. Harapannya, dengan peningkatan tingkat pendidikan, generasi muda di desa tersebut akan membantu dalam mengembangkan wisata hingga tingkat internasional.

Pos terkait