Resmi di Luncurkan, e-DEPPOT akan menjadi wadah promosi digital yang terintegrasi.

IMG 20250702 WA0011

 

Mercusuar, Banjarnegara – Rendahnya daya saing UMKM di Kabupaten Banjarnegara di tengah persaingan regional Barlingmascakep menjadi tantangan, tetapi juga bisa menjadi pemicu semangat bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri.

Untuk merealisasikan hal tersebut Sekretariat DPRD Banjarnegara berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindakop UMKM ) Banjarnegara meluncurkan Inovasi proyek perubahan berupa Etalase Dewan Peduli Promosi Produk Tradisional (e-DEPPOT).

Peluncuran e-DEPPOT ini bersamaan dengan Launching Gerakan promosi produk lokal UMKM Banjarnegara pada Rabu (1/7/2025), di Aula Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Banjarnegara .

Peluncuran e-DEPPOT dilakukan oleh Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana melalui Vidio pada saat acara.

Kegiatan yang diikuti 81 peserta dari unsur eksekutif, Legislatif,Pelaku UMKM, Perbankan, Akademisi dan Praktisi digital ini yang mengusung tema” Banjarnegara Pancene, Maju UMKM-e, Maju Produk Lokal-e” merefleksikan semangat kebangkitan UMKM sebagai jantung ekonomi kerakyatan Banjarnegara.

Sekretaris DPRD Banjarnegara Ahmad Setiawan mengatakan, strategi kolaboratif melalui e DEPPOT akan menjadi wadah promosi digital yang terintegrasi, Inklusif dan berbasis penguatan peran DPRD.

Strategi ini kata dia berdasarkan pada analis Astrid dan Star Model dalam proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan III Tahun 2025.

Selain Sekretaris DPRD dan Disperindakop, gerakan promosi produk lokal UMKM Banjarnegara juga melibatkan berbagai stakeholder daerah.

“Tujuan kegiatan ini tujuan utamanya adalah mengenalkan platform e-DEPPOT sebagai kenal promosi produk lokal berbasis digital serta mendorong partisipasi OPD dan masyarakat dalam memanfaatkan ruang promosi di Gedung DPRD,” kata Ahmad.

Kegiatan ini lanjut Ahmad juga untuk menstimulasi dukungan pemodalan dan penguatan kapasitas pelaku UMKM dalam bidang peralatan dan digitalisasi pemasaran.

Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana melalui Sekretaris Daerah Indarto mengatakan, pemerintah daerah telah mencanangkan visi Mewujudkan Banjarnegara yang maju dan sejahtera yang salah satu misi utamanya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM, sektor pertanian dan pariwisata.

Ia mengatakan jika UMKM bukan sekedar tulang punggung perekonomian rakyat, UMKM adalah denyut nadi pertumbuhan daerah yang berkeadilan.

“Saya ingin menegaskan bahwa kita tidak bisa lagi bekerja secara parsial, dinas – dinas teknis, instansi vertikal hingga Lembaga legislatif harus bersatu dalam satu gerak, kolaborasi adalah kunci dan sinergi antarlembaga juga akan mempercepat pencapaian target-target strategis,” kata Indarto.

Sekda Indarto juga menyambut baik inisiatif-inisiatif konkret seperti program e- DEPPOT .

Menurutnya e-DEPPOT menujukan komitmen nyata DPRD untuk menjadikan ruang-ruang publik sebagai panggung bagi produk lokal Banjarnegara.

“Ini adalah contoh birokrasi yang berpihak kepada pelaku UMKM, dan pemkab siap mendukung anda mulai dari perizinan, pelatihan usaha,akses pembiayaan, digitali pasar hingga promosi melalui kerja sama lintas sektor,” lanjutnya.

Lebih jauh Indarto mengatakan, pelaku UMKM untuk mengubah paradigma dari sekedr menunggu bantuan menjadi pelaku perubahan, dari konsumsi produk luar menjadi bangga memakai buatan Banjarnegara.

“Saya titip kepada kepala OPD agar tidak menjadi penonton pembangunan, namu bisa menjadi fasilitator ,namun bisa merangkul para pelaku usaha dan melibatkan komunitas dalamsetia program,” katanya.

Sementara Ketua DPRD Banjarnegara, Anas Hidayat mengajak seluruh stakeholder di Kabupaten Banjarnegara untuk menjadikan e-DEPPOT sebagai kanal utama transaksi produk lokal.

Menurutnya dengan ekosistem digital yang terintegrasi, UMKM tidak perlu lagi bergantung pada event-event fisik semata, namun dapat memasarkan produk mereka sepanjang tahun, dengan data yang terukur dan transparan.

“Saya juga memberikan apresiasi tinggi kepada para pengembang platform e-DEPPOT yang telah bekerja keras merancang sistem ini.

Kolaborasi lintas sektor antara pemda, legislatif, pelaku usaha, dan komunitas digital adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong era modern,” ujarnya.

Anas menambahkan, e-DEPPOT adalah pintu awal, Ke depan semua pihak perlu mengawal kualitas produk, kemasan, sertifikasi, legalitas usaha, hingga literasi digital pelaku UMKM.

“DPRD siap mendorong lahirnya regulasi dan anggaran yang berpihak, selama itu bermuara pada kesejahteraan rakyat Banjarnegara,” katanya. (ahr)

Pos terkait