Mercusuar.co, Kejajar – Nama “SIkunang” berasal dari perpaduan kata “Si” dan “Kunang”. Si adalah kata tunjuk, sedangkan Kunang memiliki arti bercahaya dan berasal dari nama hewan Kunang-Kunang. Sehingga, nama Sikunang memiliki arti sebagai sesuatu yang bercahaya. Nama Sikunang diambil sebagai nama desa ini karena dahulu terdapat mata air yang jernih sekali di sebelah timur Dusun Sikunang yang disebut sebagai Tok Sedendang dan banyak sekali Kunang-Kunang yang terbang mengitarinya. Saking banyaknya, cahaya dari kumpulan Kunang-Kunang tersebut diibaratkan sebagai lampu neon yang menerangi daerah mata air tersebut. Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, mata air tersebut telah hilang.
Orang pertama yang membuka Desa Sikunang bernama Mbah Sadrana yang dahulu disebut sebagai “Ingkang Mbau Rekso” atau “Ingkang Bubak Sembung Senggeni” sebelum adanya Kepala Desa. semasa hidupnya, beliau sering mengadakan “Ruwat Desa” atau “Merdi Desa” yang bertujuan agar warga desa dan keturunannya diberi keselamatan, keberkahan, dan dijauhkan dari segala mara bahaya oleh Tuhan yang Maha Esa serta harapan agar Desa Sikunang menjadi desa yang Lohjiwo, Toto, Titi, Tentrem, Kertoraharjo, dan Tebih Ing Sambikolo. Dalam pelaksanaan ritual Ruwat Desa, warga Desa Sikunang diharuskan memetik bunga mawar merah putih yang dimiliki Mbah Sadrana di halaman rumahnya untuk dijadikan sebagai media ritual.(mag)