Keuntungan Bermedsos, Sepatu Rajut Bayi Erma Dikenal Hingga Mancanegara

Sepatu Rajut Bayi
Wanita asli Kabupaten Pati, tepatnya di Desa Randukuning Rt 06 Rw 03, Erma Ayuningtyas menjadikan salah satu ruang rumahnya menjadi studio kerajinan rajut seperti sepatu bayi, tas, dompet, gantungan kunci, berbagai boneka karakter, konektor, hingga mecrame.

MERCUSUAR.CO, Pati – Wanita asli Kabupaten Pati, tepatnya di Desa Randukuning Rt 06 Rw 03, Erma Ayuningtyas menjadikan salah satu ruang rumahnya menjadi studio kerajinan rajut seperti sepatu bayi, tas, dompet, gantungan kunci, berbagai boneka karakter, konektor, hingga mecrame.

Kemudian penjualan kerajinan rajut tersebut, Erma memanfaatkan media sosial (media sosial) yakni Facebook, Tokopedia, Instagram, serta TikTok. Saat ini ia kuwalahan menerima pesanan rajut sepatu bayi. Pasalnya, hasil kerajinannya dijual dengan harga murah sekitar 50 ribu – 70 ribu.

Bacaan Lainnya

“Saya menjualnya murah, sampai ada yang ambil banyak itu untuk dijual lagi. Pesanan ini cukup banyak, tidak hanya dari Pati saja, tapi luar kota lebih banyak, sepeti Malang, Surabaya, Kudus, Jepara, Lampung, Bali dan lainnya,” kata Erma saat ditemui di studio miliknya pada, Senin (25/9/23).

Selain itu, ia selalu aktif memasarkan ataupun memosting dimedsos. Hingga sepatu rajut bayi miliknya dilirik oleh warga negara asing (WNA) dari Irlandia yang memesan sekaligus 10 pasang dengan model yang berbeda.

“Disamping harganya yang masih ramah dikantong, mungkin yang pemesan orang luar negri itu tertariknya karena bentuk sepatu rajut bayi beraneka dan bisa custom sesui permintaan pembeli,” jelasnya.

Wanita yang juga menjadi ibu rumah tangga itu juga mengaku sempat kuwalahan akan pesanan yang membeludak. Karena, ia kini juga menjaga buah hatinya yang baru berusia 4 tahun tersebut.

“Saya mengerjakan rajut ini sampai kuwalahan ya, karena sambil momong. Tapi untuk antisipasinya, saya juga melatih saudara untuk membantu bila mana pesanan banyak,” ujarnya.

Lanjutnya, awal Erma memulai bisnis rajut ditahun 2019. Mulai dari belajar dan hanya memasarkan lewat postingan di Facebook. Itu pun rajut pertamanya adalah konektor masker.

“Awal itu 2019 bikin konektor masker, karena pas waktu corona virus serta banyak peminatnya dan sampai ada yang pesan 15 per orang. Saya belajar rajut itu otodidak nonton tutorial lewat YouTube,” terangnya.

Setelah konektor rajut miliknya laku, Erma melanjutkan percobaan dengan membut tas, dompet, sepatu rajut, dan lainnya. Namun kerajinan rajut miliknya tak sia-sia, nyatanya sampai saat ini masih banyak peminatnya.

“2019 sampai sekarang masih banyak peminatnya, dari yang muda hingga tua. Tapi dominan cewek ya, kan rajut ini simpel dan unik buat kado maupun dipakai sendiri,” paparnya.

Ibu rumah tangga yang berusia 25 tahun itu juga membagikan ilmunya lewat tutorial rajut dan diposting di akun TikTok miliknya yakni @mixemacraft98. Postingan tersebut juga menjadi salah satu konten untuk daya tarik pembeli.

Pos terkait