MERCUSUAR.CO, Semarang – Pihak kepolisian masih berusaha mengidentifikasi korban jiwa dalam insiden kecelakaan bus Rosalia Indah di Tol Semarang-Batang KM 370 pada Kamis (11/4/2024). Kakorlantas Irjen Polisi Aan Suhanan menyebutkan bahwa bus Rosalia Indah yang mengalami kecelakaan di Tol Batang-Semarang mengangkut 34 penumpang dan 2 kru bus.
Dalam kecelakaan tersebut, 13 orang mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan. Tujuh orang tewas, dengan empat di antaranya sudah diidentifikasi. Sementara tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
“Apa yang kami konfirmasi kepada keluarga ada 4 korban yang sudah diidentifikasi, sementara 3 lainnya masih dalam proses identifikasi,” kata Aan melalui akun Instagram @divisihumaspolri.
Aan menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk mengatasi titik-titik rawan kecelakaan, terutama setelah terjadinya kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang selama libur Lebaran 2024.
Dia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengevaluasi kecelakaan tersebut, dan peristiwa itu menjadi perhatian serius bagi mereka. Pihak kepolisian juga akan memobilisasi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) untuk menangani titik-titik rawan lalu lintas.
“Kami melakukan evaluasi dan memerintahkan para Dirlantas untuk lebih fokus menangani titik-titik rawan atau black spot ini,” katanya.
Selama periode arus mudik dari 4 April hingga 9 April 2024, terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas secara nasional sebanyak 12% dari 1.723 kasus menjadi 1.581 kasus dibandingkan dengan periode mudik tahun sebelumnya. Fatalitas korban tewas juga mengalami penurunan sebesar 0,04%, sementara luka berat meningkat 16%, dan luka ringan mengalami penurunan 18%.
“Angka tersebut dibandingkan dengan masa operasi arus mudik tahun 2023,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menurunkan tim TAA Polda Jawa Tengah untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap penyebab kecelakaan tunggal di Tol Semarang-Batang.
“Di lapangan, belum ditemukan jejak rem, dan keterangan dari saksi, terutama pengemudi bus, mengindikasikan bahwa pengemudi mengalami kelelahan. Ini menunjukkan kemungkinan terjadinya microsleep di TKP yang menyebabkan kecelakaan tunggal,” jelasnya.