Kasus Temuan Kaki di Kawasan Objek Wisata Grojokan Sewu Resmi Ditutup, Kapolres Tegaskan Bukan Korban Pembunuhan

IMG 20230313 WA0019

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Kasus temuan kaki manusia di sungai Objek Wisata Grojokan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, pada 23 Februari 2023 lalu, hari ini resmi ditutup.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy dalam konferensi pers mengungkapkan, berdasarkan dari hasil keterangan dokter forensik Rumah Sakit DR Moewardi dan Dislabfor Polda Jateng dapat disimpulkan jika temuan potongan kaki dan sehari berikutnya ditemukan bagian tubuh lainnya adalah merupakan sosok Satiyem, warga Blumbang, Tawangmangu.

Satiyem adalah nenek berusia 81 tahun, yang kondisinya sudah mulai pikun, dan jauh sebelum ditemukan jasadnya, sudah dilaporkan tidak pulang ke rumah sejak tanggal 16 Februari 2023 silam. Kesimpulan ini juga diperkuat dari hasil lab DNA korban yang disandingkan dengan saudara tiri, yang masih satu bapak.

“Hasil uji lab DNA pada korban dan dengan saudara tiri yang masih satu bapak adalah identik. Kesimpulan ini juga diambil setelah penyelidikan, bahwa tempat tinggal korban dan aktivitas berkunjung ke rumah saudaranya ini harus melalui sungai kecil namun aliran airnya deras,” papar Kapolres dalam jumpa persnya, Senin (13/03/2023).

Lebih lanjut Kapolres Karanganyar menjelaskan, berdasarkan hasil visum tidak ada tanda-tanda kejahatan atau luka yang disebabkan sebelum korban meninggal dunia. Terpisahnya kaki sebelah kiri dengan bagian tubuh lain, serta ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh lagi kuat dugaan karena terbentur benda keras dan terkena benda tajam saat terbawa derasnya aliran sungai Grojokan Sewu.

“Hasil visum dokter forensik menyebutkan jika luka pada potongan kaki tidak rapi, berbeda dengan korban mutilasi. Selain itu, hasil forensik menyebutkan tidak ada luka yang diakibatkan sebelum korban meninggal dunia,” tandasnya.

Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan jika korban juga bukan merukan korban pembunuhan, tetapi murni karena faktor alam.

Sementara itu, kerabat korban Maryono mengatakan jika sebelumnya Satiyem tidak pernah hilang sampai akhirnya ditemukan jasadnya di aliran sungai Grojokan Sewu. Pihaknya selaku kerabat korban sangat berterimakasih dengan Kapolres Karanganyar beserta jajarannya yang telah bekerja keras untuk mengungkap identitas saudaranya.

“Kami selaku perwakilan keluarga sangat berterimaksih kepada bapak Kapolres dan seluruh jajarannya telah kerja keras untuk kasus ini. Kami selaku kerabat juga sudah menerima dengan ikhlas akan apa yang menimpa saudara kami,” pungkasnya. (rjl)

Pos terkait