Menghadapi tekanan dari paslon Harno-Hanies yang semakin kuat di kalangan masyarakat dan media sosial, Vivit-Umam aktif mendeklarasikan dukungan dari mantan kades di Rembang.
REMBANG, MERCUSUAR.CO – Rembang, Pada 27 September 2024, Paguyuban Mantan Kepala Desa se-Kabupaten Rembang mengadakan deklarasi dukungan untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang nomor urut 1, Vivit dan Zaim (Gus Umam), di kediaman Rohmad, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori. Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 orang, termasuk Vivit, Zaim, dan Ketua KOMPAKDESI Rembang, Sutono. Jumlah 200 tersebut tidak sepenuhnya berasal dari KOMPAKDESI, dan tidak ada kepastian bahwa semuanya mendukung pasangan Vivit-Umam.
Umam menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif selama Pilkada. Deklarasi ini dihadiri oleh mantan kades dalam KOMPAKDESI, dan acara berlangsung aman hingga selesai.
A. Masykur Ruhani, Kades Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, memberikan komentar terkait acara tersebut. Rumor beredar bahwa Umam memberikan tekanan kepada para kepala desa untuk memilih Vivit-Umam dalam Pilbup Rembang 2024.
“Kami dilarang terlibat dalam politik praktis sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Meskipun kepala desa memiliki hak politik, regulasi melarangnya untuk terlibat secara langsung sebelum penetapan calon.”
Aturan mengenai netralitas kepala desa terdapat dalam [UU Nomor 7 tahun 2014 Pasal 280 ayat (2)].
Aang, nama sapaan akrab Kades Pamotan, menyatakan, “Kepala desa dipilih bukan untuk berpihak ke salah satu pasangan calon. Saya sebagai kepala desa belum pernah diundang untuk berdiskusi mengenai pilihan bupati, apalagi jika terkait dengan partai politik tertentu. Selama ini, saya identik dengan partai merah, namun saya menempatkan diri di posisi netral karena memiliki tanggung jawab untuk tidak berpihak. Saya sudah memiliki sikap dan pilihan yang rasional untuk masyarakat di desa kami.”
Pernyataan dari A. Masykur Ruhani, Kades Pamotan, memberikan perspektif penting tentang regulasi dan netralitas yang harus dijaga oleh kepala desa.
Bagi pendukung Harno-Hanies, rival dari pasangan Vivit-Umam, pernyataan A’ang dapat menjadi pendorong semangat tambahan.
Muhammad Rondy, salah satu warga Sedan, menilai adanya ketidakadilan ketika salah satu calon menggalang dukungan dari KOMPAKDESI.
“Setidaknya masih ada kepala desa yang memahami peraturan. Kepala desa maupun mantan kepala desa, seharusnya tidak merasa takut untuk tetap netral. Bergabung secara terbuka dan menyatakan dukungan kepada salah satu paslon menunjukkan adanya tekanan dan ketakutan. Padahal, aturannya tidak demikian.”
Hal ini menandakan bahwa masih ada kepala desa yang memilih untuk menjaga netralitas, memberikan kesempatan bagi semua calon untuk bersaing secara adil. Ini juga menekankan bahwa keputusan akhir ada di tangan pemilih, yang dapat dipengaruhi oleh kampanye yang bersih dan fokus pada program yang nyata dan bermanfaat bagi komunitas lokal.
Meskipun ada dukungan dari beberapa mantan kepala desa, pendukung Harno-Hanies tetap dapat merasa termotivasi bahwa persaingan tetap terbuka dan setiap tim memiliki peluang untuk memenangkan hati pemilih selama mereka tetap berpegang pada etika dan peraturan yang berlaku.
Pilbup Rembang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, bersamaan dengan pilgub Jateng. [dm]
Kades Pamotan Soroti Netralitas Dalam Pilbup Rembang 2024

Menghadapi tekanan dari paslon Harno-Hanies yang semakin kuat di kalangan masyarakat dan media sosial, Vivit-Umam aktif mendeklarasikan dukungan dari mantan kades di Rembang.