Mercusuar, Karanganyar – Pagelaran Wayang masih menjadi senjata ampuh untuk sarana informasi maupun sosialisasi program pemerintah khususnya bagi masyarakat desa. Hal ini rupanya menjadi langkah strategis bagi Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, H. Sumanto guna Sosialisasi Pelayanan Publik.
Politisi PDI Perjuangan dari Karanganyar ini konsisten setiap 35 hari atau selapan menyelenggarakan pagelaran wayang di rumahnya, di Suruh, Kecamatan Tasikmadu. Tak hanya sekedar sebagai hiburan, namun pagelaran wayang yang digelar merupakan sarana edukasi sekaligus melestarikan warisan budaya nusantara yang telah diakui oleh dunia.
Hebatnya, setiap pagelaran wayang yang digelar secara rutin itu selalu memberikan kesempatan bagi dalang-dalang muda dan dalang cilik untuk tampil di pagelaran tersebut. Hal ini sebagai langkah regenerasi dalang-dalang yang ada di Karanganyar maupun sekitarnya untuk mengasah kemampuannya.
“Pelestarian wayang sebagai budaya Nusantara sangat penting, karena wayang bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga media penyampaian nilai-nilai moral, filosofi hidup, sekaligus sebagai sarana sosialisasi program pelayanan publik pemerintah bagi masyarakat, ” kata Sumanto dalam sambutan sebelum pagelaran wayang dimulai, pada Jumat (2/06/2025) malam.
Menurutnya, wayang sangat luwes karena bisa digunakan untuk apa saja, apalagi untuk sarana sosialisasi program-program pemerintah bagi masyarakat. Hal ini juga diamini Koordinator Salang Solo Raya, KGPH Benowo, yang tak lain adik dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta PB XIII.
“Wayang bisa buat apa saja, apalagi untuk siar pemerintahan atau siar agama. Wayang kulit masih digunakan untuk sosialisasikan program penting pemerintah terutama untuk masyarakat desa. Sosialisasi melalui Wayang kulit tidak salah karena masih sangat digemari, ” ungkap Gusti Benowo dalam sesi obrolan singkat.
Dalam obrolan singkat yang langsung dipandu Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah H. Sumanto dan menghadirkan langsung Gusti Benowo, diminta menjelaskan terkait wayang, baik secara jumlah dalam setiap pagelaran maupun nama-namanya.
Tak hanya itu, sebagai wujud edukasi kepada masyarakat, Gusti Benowo juga diminta memberikan penjelasan ringkas terkait lakon Wayang yang akan dipentaskan. Upaya ini untuk memudahkan masyarakat yang gemar menyaksikan Wayang agara lebih paham, terlebih bagi generasi muda.
“Ndalem Suruh ini menjadi Rumah Marhaen Karanganyar. Monggo bagi dalang muda Karanganyar sudah disiapkan tempat setiap bulannya untuk bisa mengasah kemampuannya. Malam ini ada lakon Babat Wononarko sesi kedua yang akan dipentaskan ” ujar Koordinator Dalang Karanganyar Sulardiyanto. (hrs).