MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Pemerintah Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng telah melakukan perbaikan terhadap jembatan rusak di desa setempat. Perbaikan ini dilakukan setelah beberapa saat viral dan menuai banyak respon dari masyarakat.
Diberitakan Kamis, 27 Juli 2023, jembatan di Padukuhan Klangon desa setempat terlihat mengalami kerusakan cukup parah. Akibatnya, warga harus bertaruh nyawa ketika melintasi jembatan ini yang tak kunjung diperbaiki.
Kaur Perencanaan Desa Sidoagung Pujianto menyampaikan, perbaikan ini dilakukan secara swadaya bersama warga. Adapun belanja material akan diambil dari mata anggaran dana desa.
“Pakai pos dana kegiatan penanganan darurat bencana. Total hingga Rp 4,5 juta untuk beli kayu sama tukang,” jelasnya, Minggu (30/7/2023).
Pihak pemdes berharap, meski dengan anggararan terbatas, perbaikan jembatan desa Sidoagung ini dapat mengurangi resiko yang membahayakan bagi warga.
Selain itu, adanya perbaikan juga diharapkan tidak menggangu aktivitas warga dari berbagai sektor. Menurut dia, jika dihitung dari kebutuhan, paling tidak habis Rp 500 juta. “Tapi memang anggaran sangat terbatas. Dana desa tidak memungkinkan untuk alokasi itu,” ucap Pujianto.
Dia menyebutkan, penyebab utama jembatan desa Sidoagung rusak karena sebagian struktur bangunan jembatan hanyut terbawa banjir pada 2019 silam.
Hal ini mengakibatkan pondasi pada ujung jembatan roboh. “Sudah agak lama. Cuma diperbaiki pakai kayu karena alas jembatan masih bisa ditumpuk,” katanya.
Sebelum diperbaiki, jembatan penghubung antar desa Sidoagung ini tetap dipertahankan warga, meski dalam kondisi rusak. Perbaikan dilakukan warga secara swadaya, dengan cara menambal lantai jembatan menggunakan balok dan papan kayu.
Pantauan di lokasi, warga harus ekstra hati-hati ketika melintas di atas jembatan desa Sidoagung ini. Tak jarang, warga juga kerap terperosok akibat papan lantai jembatan mulai lapuk termakan usia.
Beberapa warga terlihat memilih turun dari kendaraan demi keselamatanya. Jembatan dengan panjang sekitar 20 meter itu terlihat hanya dapat dilalui secara bergantian.
Sementara itu, salah satu warga Saryanto, bersyukur jembatan desa Sidoagung yang rusak hampir empat tahun itu mendapat perhatian dari pemerintah desa. Penantian panjang selama ini akhirnya terealisasi, meski baru sebatas penambalan menggunakan papan kayu.
“Mendinglah, enggak seperti sebelumnya. Sudah pada bolong, ban motor sering keprosok masuk. Ada yang sampai masuk sungai,” ungkapnya.