MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Puluhan tentara memanggul senapan, berjalan kaki menyusuri tebing pegunungan, keluar kampung, masuk hutan, bergantian menggotong tandu yang di dalamnya Jendral Besar Soedirman duduk memimpin perang gerilya.
Cuplikan perjalanan sejarah Jendral Besar Soedirman dalam memimpin perang gerilya ini diperagakan anak-anak SD Negeri 3 Makam, Kecamatan Rembang saat berwisata di Monumen Tempat Lahir (MTL) Jendral Besar Soedirman di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
“Kegiatan ini merupakan paket wisata yang dikemas dalam konsep wisata edukasi ‘Rasa Soedirman’,” ungkap Gunanto Eko Saputro, Kabid Pariwisata Dinporrapar Kabupaten Purbalingga saat memandu jalannya kegiatan wisata edukasi Rasa Soedirman, Selasa (15/3/2022).
Gunanto mengatakan, dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut dimotori oleh Bidang Pariwisata Dinporrapar bekerjasama dengan Tourism Information Center (TIC), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan pengelola MTL Jenderal Soedirman.
“Hari ini sebuah sinergi berbagai pihak dilaksanakan untuk menggelorakan Purbalingga sebagai bumi tempat lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman,” jelasnya.
Diketahui, Jenderal Besar Soedirman adalah pahlawan nasional yang lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga 24 Januari 1916 dan meninggal 29 Januari 1950 di Yogyakarta.
“Oleh karena itu, kami membuat kemasan paket wisata sejarah berlatar kisah panglima TNI pertama di Indonesia itu, semua kegiatannya kami beri sentuhan ‘Rasa Soedirman’,” terangnya.
Gunanto menuturkan, paket wisata sejarah ‘Rasa Soedirman’ itulah nantinya yang akan ‘dijual’ oleh pengelola MTL Soedirman yang saat ini dibawah naungan Perumda Owabong.
“Hari ini kami membuat semacam pilot project yang menjadi standar wisata edukasi yang akan dilaksanakan di sini. Harapannya wisatawan yang datang akan menghayati perjuangan Jenderal Soedirman di tanah kelahirannya,” tuturnya.
Kegiatan yang dilaksanakan dimulai dari sesi perkenalan, ice breaking, dilanjutkan tour musium dan penjelasan mengenai koleksi dan diorama yang ada di museum. Setelah itu, ada penjelasan sejarah dan kiprah ‘Sang Jenderal’. Berikutnya ada ‘Games Rasa Soedirman’, diantaranya membuat Teh Tiung, teh kesukaan Jedral Besar Soedirman yaitu berupa wedang teh tubruk dengan gula batu dan jeruk nipis yang diseduh air panas.
“Kemudian anak-anak diajak main bola kaki khusus kaki kiri, sebab menurut cerita Pak Dirman jago main bola, seorang bek handal yang kuat di kaki kiri. Setelah itu, permainan ‘Usung Tandu’ untuk meneladani perjuangan beliau selama bergerilya melawan penjajahan Belanda” lanjutnya.
Setelah semua kegiatan selesai anak-anak disuruh rehat untuk menikmati sajian. “Lagi-lagi spesial, kudapannya dodol / jenang dari Ciplukan, buah eksotis yang disukai Pak Dirman. Lalu, makanan utamanya paduan nasi jagung, urab dan iwak peyek, sajian tradisional yang konon juga disukai oleh Sang Jenderal,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TIC Bambang Eddy Siswondo menyatakan pihaknya siap untuk menginformasikan dan memasarkan wisata sejarah tentang Jenderal Soedirman di tanah kelahirannya.
“Wisata ‘Rasa Soedirman’ ini akan melengkapi paket-paket wisata di Purbalingga,” katanya.
Bambang optimis wisata di Purbalingga akan semakin diminati ke depannya. “Saat ini covid sudah melandai, semoga wisata segera menggeliat dan wisata sejarah Jenderal Soedirman ini bisa menjadi pilihan yang menarik,” ujarnya.
Abu Suratin, manajer MTL Soedirman pun menyatakan komitmenya untuk membumikan keteladanan Pak Dirman melalui wisata. “Kami berterimakasih dengan sinergitas ini dan semoga terus dilanjutkan,” ucapnya.(mir)