10 Pemuda Banjarnegara Bersuara Audiensi dengan DPRD Banjarnegara, Sampaikan Sejumlah Tuntutan dan Harapan

dd44d47d 6dbf 4330 9493 a651edc7b443

BANJARNEGARA, Mercusuar.co – 10 Pemuda yang tergabung dalam 10 Pemuda Banjarnegara bersuara mendatangi Gedung DPRD Banjarnegara pada Senin (8/9/2025).

Kehadiran mereka bertujuan untuk menggelar audiensi dengan DPRD Banjarnegara terkait dengan kondisi sosial, ekonomi , Pendidikan serta pembangunan di Kabupaten Banjarnegara.

Audiensi berlangsung ruang rapat DPRD Banjarnegara dihadiri langsung oleh Ketua DPRD, Anas Hidayat, didampingi tiga wakil ketua yakni Agus Junaidi, Bambang Suparno dan Marno serta anggota komisi di DPRD serta semua Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

Sedangkan dari perwakilan pemuda Banjarnegara terdiri dari mahasiswa dari STIMIK Tunas Bangsa, STIE Taman Siswa, Politeknik Banjarnegara, STIT Tunas Bangsa dan STAI Tanbighul Ghofilin serta Aliansi Pemuda Dieng Bersatu.

Pertemuan itu menjadi ruang bagi para pemuda untuk menyuarakan aspirasi secara bergantian di hadapan para wakil rakyat Banjarnegara.

Audensi yang dimulai pada jam 10.00 WIB berlangsung alot dan menyita waktu panjang hingga pukul 18.15 WIB.

Dalam penyampaiannya, perwakilan pemuda tersebut menanyakan beragam permasalahan serta tuntutan yang diharapkan dapat diteruskan kepada pemerintah daerah, Pemerintah Propinsi maupun pemerintah pusat serta benar-benar direalisasikan demi kepentingan masyarakat Banjarnegara.

‎Setidaknya ada beberaa masalah krusial yang dipertanyakan oleh pemuda yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Banjarnegara ini.

‎Sejumlah permasalahan ini diatantaranya adalah aksi perambahan hutan atau alih lahan perhutanan menjadi lahan pertanian yang sulit dibendung berakibat kerusakan alam di wilayah Pegunungan Rogojembangan.

Sektor lainnya yang menjadi sorotan adalah pertambangan yang dinilainya kurang maksimal memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) padahal sektor ini merupakan bagian dari kekayaan alam Banjarnegara.

Selain itu sampah juga menjadi pertanyaan dari para pemuda tersebut, meraka melihat belum ada penanganan yang jelas terkait sampah di Banjarnegara meski sudah ada sangsi Administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkaitan dengan pembuangan sampah terbuka di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong yang di nilai melanggar ketentuan lingkungan hidup.

Upah Minimum Kabupaten (UMK) juga menjadi bahasan lain dari Aliansi Pemuda tersebut. Ia menyoroti rendahnya UMK di Kabupaten Banjarnegara dan berharap bisa ada solusi agar ada perbaikan upah bagi para pekerja.

Beberapa pertanyaan juga disampaikan dalam forum tersebut. Meski terjadi perdebatan yang alot namun audensi berlangsung tertib karena hampir semua komisi DPRD dan OPD bisa memberikan jawaban secara konkrit kepada para peserta audensi.

Kepada media, Koordinator Aksi Najwan Muhamad Syahbana mengatakan jika aksinya tersebut para pemuda menginginkan agar Banjarnegara kedepan lebih baik dan lebih maju.

Ia mengatakan jika audensi yang di sampaikannya yaitu tentang lingkungan hidup , Infrasturktur, pertanian serta UMR serta otonomi daerah, serta transparansi anggaran.

Ia mengaku cukup puas dengan jawaban dari eksekutif pada audensi tersebut meski ada beberapa catatan yang harus diselesaikan.

Sementara tuntututan yang diberi batas waktu diantaranya soal TPA Winong, pupuk bersubsisi, yang secara formal terjawab.

” Semua yang kami sampaikan semuanya di jawab, hanya saja kami masih membutuhkan jawaban yang di sertai dengan data yang konkrit.

Ia juga menginginkan bukti kongrit dari hasil audensi tersebut dan akan membatasai untuk tuntututan tertentu seperti pasalah TPA wingong dan juga juga terkait dengan pupuk.

“Saya akan terus mengwal hasi audensi ini, apakah nantinya akan direalisasikan atau tidaknya, namun ia berharap apa yang tadi kita sampaikan bisa direalisasikan,” kata Najwa yang juga mahasiswa Tri Sakti ini.

Ia juga menginginkan semua pemuda di Banjarnegara bersatu, tidak terpolarisasi lagi dan tidak lagi terkotak kotak.
” Kita ingin bergerak tidak lagi dilatar belakangi background , kondisi ekonomi atau kondisi sosial, karena bagaiamanapun kita bergerak atas dasar senasib dan sepenanggungan sebagai warga BAnjarnegara, untuk itu pemuda harus bergerak, ” Lanjutnya

Sementara ketua DPRD Banjarnegara Anas Hidayat memberikan apresiasi kepada para pemuda yang telah mengingatkan dirinya dalam mengemban amanah sebagai wakil rakyat.

Ia mengaku senang karena mendapat masukan dari para pemuda sehingga bisa memilah apa yang menjadi skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat.

“Saya mengapresiasi apa yang sudah disampaikan tadi dari para pemuda, proses audensi juga berjalan dengan baik sehingga bisa menjadi rujukan kami dalam menentukan arah kebijakan,” Ujarnya.

Anas juga mengaku akan terbuka dan membuka pintu seluas luasnya serta akan transparan dalam menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para pemuda.

Ia juga mengapresiasi para pemuda yang sudah mengingatkan pada wakil rakyat yang sedang mengemban amanah agar bisa mengabdikan diri kepada rakyat.

“Kami juga akan terbuka dan tidak anti kritik karena pada dasarnya DPR adalah dari rakyat oleh yakyat dan untuk rakyat,” katanya.(ahr)

Pos terkait