MERCUSUAR.CO, Kalimantan – Bukan hanya dikenal sebagai hutan tertua di Indonesia dan bahkan di dunia, Hutan Hujan Borneo juga merupakan salah satu kawasan hutan terluas di Indonesia dengan luas wilayah sekitar 427.500 kilometer persegi.
Kawasan ini meliputi wilayah tiga negara di Pulau Kalimantan, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Diduga, hutan hujan ini telah eksis sejak 140 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu hutan tertua di dunia dan yang paling tua di Indonesia.
Bersama dengan hutan-hutan tertua lainnya seperti Hutan Amazon di Amerika Latin, Hutan Hujan Borneo dijuluki sebagai ‘Paru-Paru Dunia’.
Dengan usia yang sangat tua dan luasnya, kawasan hutan tertua di Indonesia ini dikenal karena keanekaragaman hayatinya yang kaya.
Menurut data WWF, Hutan Hujan Borneo menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 3,000 spesies pohon, 1,700 spesies anggrek (termasuk beberapa yang langka dan terancam punah), serta sekitar 50 spesies tumbuhan karnivora. Keanekaragaman hayati yang luar biasa, bukan?
Tidak hanya flora, tetapi fauna di hutan tertua di Indonesia ini juga sangat beragam. Ada setidaknya 420 spesies burung dan 221 spesies hewan darat yang berhabitat di kawasan hutan yang sangat luas ini.
Hutan Hujan Borneo juga merupakan salah satu dari hanya dua tempat di dunia di mana spesies seperti Harimau, Gajah, Badak, dan Orangutan hidup bersama dalam satu ekosistem yang sama. Orangutan Kalimantan, sebagai primata endemik yang terancam punah, hanya dapat ditemui di kawasan hutan tertua di Indonesia ini.
Namun, sayangnya, seiring dengan modernisasi, luas kawasan hutan tertua di Indonesia terus menyusut. Pemeliharaan kelestarian hutan ini sekarang menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.