Semarang, Mercusuar.co – Sebanyak 58 warga Jawa Tengah atau 16 kepala keluarga (KK) mengikuti program transmigrasi ke luar pulau Jawa.
Mereka berasal dari Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Sragen, Grobogan, Kabupaten Magelang, Blora, Pemalang, Demak, Kabupaten Semarang, Batang, Kebumen, Kendal, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, dan Surakarta.
Transmigran ini akan ditempatkan di empat lokasi, meliputi Desa Mahalona, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Desa Lagading, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Kemudian, di Desa Torire Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yodhoyono, melepas keberangkatan transmigran tersebut, Kamis (5/12).
Total, ada sebanyak 52 kepala keluarga (KK) dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Pelepasan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dan Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman, di Halaman Kantor Gubernur Jateng.
Sekda Jateng Sumarno mengatakan, program transmigrasi selama ini didominasi pada sektor pertanian dan perkebunan. Dengan wilayah Indonesia yang luas dan berpenduduk lebih dari 284 juta jiwa, diharapkan ke depan ada program transmigrasi tematik.
“Saya mengusulkan, Indonesia sebagai swasembada pangan, maka tidak hanya pangan terkait pertanian saja, tetapi pangan secara luas, termasuk peternakan,” katanya.
Program transmigrasi tematik, lanjut Sumarno, akan membantu pemenuhan kebutuhan dari berbagai sektor. Salah satu contohnya, sektor peternakan sapi guna memenuhi kebutuhan daging nasional.
Menurutnya, kapasitas peternak dari Jateng sudah bagus, tetapi untuk pengembangan peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Dengan adanya transmigrasi sektor peternakan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas untuk pemenuhan kebutuhan daging nasional.
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, pihaknya mendukung usulan Sekda Jateng terkait penyelenggaraan program transmigrasi tematik.
Yaitu, transmigrasi yang dikelola, diberangkatkan, dan dijalankan sesuai dengan potensi kawasan setempat. Salah satunya transmigrasi maritim.