Cegah Fenomena Gunung Es, Kanker Serviks Harus Mendapat Perhatian Khusus

Ilustrasi Kanker Serviks. (Dok.Freepik.com)
Ilustrasi Kanker Serviks. (Dok.Freepik.com)

Rembang, Mercusuar.co – Fenomena gunung es kasus kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi perhatian khusus, yang harus diwaspadai.

Pasalnya, kanker serviks penyebab kematian tertinggi kedua, setelah kanker payudara.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr Ali Sofi’i menyampaikan, sejak Januari-November 2024, tercatat ada 74 orang yang menderita kanker serviks.

Jumlah tersebut, katanya, tergolong sedikit, karena pencatatan dan pelaporan yang masih perlu ditingkatkan. Bahkan, ada banyak Puskesmas yang angka temuan kasus kanker serviksnya nol.

“Kami minta Puskesmas mencermati ini, saya yakin masih ada penderita kanker serviks di wilayahnya masing-masing,” kata Ali, pada rapat koordinasi menuju eliminasi kanker leher rahim dan pengendalian HIV/AIDS, di Hotel Pollos, Kamis (5/12).

Dikatakan, WHO telah mencanangkan 70 persen wanita harus dilakukan skrining kanker serviks, sedangkan Kementerian Kesehatan RI meningkatkan targetnya menjadi 75 persen. Sementara di Kabupaten Rembang, angka skrining tertinggi hanya berada di angka 0,65 persen pada Puskesmas Kragan 2.

“Masih sangat jauh, apalagi Puskesmas yang lain capaian skriningnya masih sangat rendah. Ini tentu menjadi perhatian kita semua,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya fenomena gunung es, pihaknya mendorong seluruh Puskesmas untuk melakukan upaya pencegahan. Di antaranya, dengan meningkatkan deteksi dini melalui skrining dan menyukseskan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV).

Pos terkait