MERCUSUAR.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa rata-rata harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan pada Maret 2024. Kenaikan ini mencakup harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG).
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, merinci bahwa harga GKP naik 27,71 persen secara tahunan (yoy), sementara secara bulanan turun 7,24 persen. Harga GKG juga mengalami kenaikan sebesar 34,22 persen secara tahunan.
“Gabah kering giling turun sebesar 5,47 persen secara month to month dan naik sebesar 34,22 persen secara year on year,” ujar Amalia.
Kenaikan harga gabah juga diikuti oleh lonjakan rata-rata harga beras di penggilingan. Amalia menyatakan bahwa harga beras di penggilingan naik 25,21 persen secara tahunan pada Maret 2024, sementara secara bulanan turun tipis 0,87 persen.
Tingkat inflasi beras di grosir dan eceran juga mengalami kenaikan pada Maret 2024. Inflasi beras grosir mencapai 20,64 persen secara tahunan dan 0,9 persen secara bulanan, sedangkan inflasi beras eceran mencapai 20,07 persen secara tahunan dan 2,06 persen secara bulanan.
“Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” tambah Amalia.
Amalia juga menyebutkan bahwa inflasi beras mencapai level 20 persen ini pernah terjadi sebelumnya, yakni pada Februari 2011.
“Pada saat itu, pada tahun 2011 Februari, sempat ada inflasi beras lebih tinggi sebesar 23,34 persen,” katanya.