Harga Cabe Makin Meroket di Wonosobo: Dua Kali Lipat dari Sebelumnya

Ilustrasi- Pedagang cabe mengeluhkan harga cabai yang semakin meroket imbas cuaca yang membuat petani gagal panen. (mercusuar.co/syaiful ahmad)
Ilustrasi- Pedagang cabe mengeluhkan harga cabai yang semakin meroket imbas cuaca yang membuat petani gagal panen. (mercusuar.co/syaiful ahmad)

MERCUSUAR.CO, Wonosobo Harga cabe di pasar induk terpantau mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Cabe merah keriting saat ini mencapai Rp. 85.000,-/kg, sementara cabe rawit merah setan dijual seharga Rp. 100.000,-/kg. Kenaikan ini mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya, di mana cabe merah seharga Rp. 35.000,-/kg dan cabe rawit Rp. 50.000,-/kg. Perubahan harga ini terjadi pada tanggal 29 November 2023.

Kasmono (40), seorang pedagang di pasar induk, menjelaskan bahwa fluktuasi harga cabe merupakan hal yang biasa terjadi setiap bulannya. Menurutnya, harga cabe mengalami peningkatan sejak awal bulan November ini.

Bacaan Lainnya

“Kenaikan tersebut karena faktor cuaca beberapa minggu ini curah hujan di daerah wonosobo cukup tinggi membuat para petani sulit panen dan menjadikan pasokan cabe berkurang. Jadi harga cabe cenderung naik.’’ tuturnya.

Harga sayuran turut mengalami kenaikan, seiring dengan tren kenaikan harga cabe. Contohnya, harga sayur kobis kini mencapai Rp 7.000,- per kilogram, meningkat dari harga sebelumnya yang hanya Rp 3.000,-. Sementara itu, harga daun bawang mencapai Rp 14.000,- per kilogram. Meskipun demikian, beberapa jenis sayur mayur lainnya di pasar induk Wonosobo masih terjangkau, seperti kangkung yang dijual seharga Rp 5.000,- per ikat, dan sawi hijau seharga Rp 4.000,- per ikat.

“Kentang juga mengalami kenaikan harga yang sebelumnya hanya berkisar Rp 9.000,- an/kg sekarang menjadi Rp 13.000 per kg itupun bukan kentang yang super”, jelasnya.

Adapun tomat dan wortel masih di harga yang wajar, yaitu Rp 6.000 kg untuk wortel dan tomat Rp 3.000 per kilonya. (sya)

Pos terkait