Misteri Gunung Sindoro: Konon Dipercaya Ditempati oleh Jin Baik dan Bidadari

Gunung Sindoro
Gunung Sindoro

MERCUSUAR.CO, Temanggung – Legenda Gunung Sindoro sudah menjadikan gunung yang menjulang gagah di antara deretan pegunungan di Jawa Tengah, jadi pusat perhatian untuk para pencari petualangan serta para penggemar cerita yang penuh intrik.

Legenda Gunung Sindoro melingkupi bermacam aspek, mulai dari asal usul gunung itu sendiri hingga kisah- kisah tentang makhluk gaib yang menghuni lerengnya.

Bacaan Lainnya

Legenda Gunung Sindoro sudah jadi daya tarik tersendiri, mengajak kita buat menjelajahi lebih dalam, baik ke dalam rimba alamnya ataupun ke dalam alam pikiran yang dipadati dengan cerita- cerita tak terbayangkan.

Berikut merupakan data menimpa legenda Gunung Sindoro yang dikutip dari kanal YouTube Berbagi Ketahui.

Profil dan puncak megah Gunung Sindoro

Daftar isi

Gunung Sindoro, juga dikenal sebagai Shindara ataupun Sundoro, mempunyai puncak yang mencapai ketinggian 3.136 m di atas permukaan laut.

Gunung ini ialah gunung vulkanik aktif yang terletak di Jawa Tengah, dengan kota terdekatnya merupakan Temanggung.

Gunung ini bersebelahan dengan Gunung Sumbing serta terlihat dengan jelas dari Puncak Sikunir Dieng. Di sebelah barat laut sampai selatan gunung ini, ada kawah serta jurang. Salah satu kawah terbesar disebut “Kembang”, adalah kubah lava kecil di puncak gunung.

Asal nama dan riwayat letusan

Catatan letusan dimulai pada abad ke-19. Sejarah letusan gunung ini sebagian besar berjenis letusan ringan sampai sedang.

Nama “Sindoro” berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta, “Sundara”, yang artinya indah.

Kata ini dipengaruhi oleh “Sundoro”, yang mempunyai arti cantik dalam bahasa Sanskerta, serta “Sundari” yang juga bermakna cantik dalam bahasa Jawa.

Letusan dan perubahan nama

Awal mulanya gunung ini dikenal sebagai Gunung K-23 Kidul Damalung, tetapi setelah itu berubah jadi Gunung Sindoro.

Letusan pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1818, dengan letusan abu yang hingga ke pantai Pekalongan. Aktivitas vulkanik melonjak pada tahun 1882, 1883, 1923, 1930, 1963, 1970, serta seterusnya.

Pada tahun 2011 sampai 2012, terjadi semburan asap sulfatara di sebagian tempat di kawah Gunung Sindoro, dan meningkatnya aktivitas gempa vulkanik dan visual.

Status Gunung Sindoro naik dari status normal (level 1) jadi status waspada (level 2) pada tanggal 5 Desember 2011, namun setelah itu kembali turun jadi normal pada 30 Maret 2012.

Mitos, makhluk gaib, dan peradaban kuno

Tidak hanya tantangan pendakian fisik, gunung ini pula mempunyai cerita mitos serta misteri. Ada legenda lokal yang mengisahkan tentang suatu keluarga yang mempunyai 2 anak kembar dengan watak yang bertolak belakang.

Salah satu anak berperangai sopan serta bijaksana, sebaliknya yang yang lain cenderung bandel. Anak yang bandel dihukum sampai bibirnya robek, sedangkan yang bijaksana dikenal sebagai Sindoro, yang berarti bijaksana serta santun.

Terdapat pandangan kalau Gunung Sindoro dihuni oleh makhluk gaib, serta cincin yang ditemui di gunung ini diyakini selaku kepunyaan Jin baik.

Tidak hanya itu, bunga edelweis di gunung ini diyakini mempunyai aroma yang harum karena dilindungi oleh bidadari.

Ada pula pandangan lain kalau gunung ini dahulu merupakan pusat peradaban Mataram Kuno, yang terhenti sebab aktivitas gunung berapi.

Sebagian situs purba di Temanggung serta Wonosobo menampilkan adanya peradaban kuno di daerah ini.

Dengan puncaknya yang menjulang tinggi serta kisah-kisah tidak terhitung yang terpintal di sekitarnya, legenda Gunung Sindoro terus menarik dan menginspirasi jiwa petualang dan pencari kebenaran.

Pos terkait