Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Launching BUMP PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri

19kBUMP
Mercusuar/Dok - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan didampingi oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji launching Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri.

MERCUSUAR.CO, Cilacap – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan didampingi oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji launching Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri. Acara launching ditandai dengan menabuh kentongan, pemotongan tumpeng serta pemberangkatan kendaraan distribusi yang dilaksanakan di Gudang SRG Sidareja Cilacap pada Rabu (17/11).

Gubernur didampingi Bupati juga menyempatkan untuk melihat beras hasil pertanian BUMP PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri yang telah dikemas dan siap dijual kepada masyarakat. Acara launching juga disaksikan secara virtual oleh 5 BUMP di Kabupaten/Kota lain yang telah terbentuk yaitu Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Magelang.

Ditemui usai acara, Gubernur menyampaikan bahwa Bolo Tani yang bertugas mendampingi dan membantu kesejahteraan para petani merupakan konsep penggerak BUMP agar nantinya para petani mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

“Kenapa Badan Usaha Milik Petani ? Karena agar petani miliki usahanya sendiri sehingga bisa menyokong kehidupan. Kalau di BUMP kan badan usahanya milik petani, dia menjadi off taker produk pertanian, mereka menjualkan, di akhir tahun mereka rapat pemegang saham ada devidennya dibagi kepada mereka lagi. Nah, para petani mendapat dua keuntungan yaitu pertama dari menjual produknya dan kedua yaitu akhir tahun dari rapat pemegang saham,” terangnya.

Gubernur mengatakan bahwa pihaknya beserta para pakar akan terus mendampingi berjalannya BUMP PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri untuk terus dikembangkan serta difasilitasi jika nantinya mengalami berbagai kendala.

“Komoditasnya juga nantinya akan dibagi, dengan harapan ini nantinya bisa jauh lebih baik. Kalau nantinya mereka ada yang rugi atau butuh bantuan kami akan melakukan riset mudah-mudahan bisa berjalan. Seperti tadi ada contohnya ternyata mereka sudah jualan, modalnya 200juta tapi sudah bisa jualan sampai omset 2milyar. Saya rasa ini contoh yang baik, kira-kira itu visi yang ingin dicapai,” jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto dalam laporannya menyampaikan bahwa didirikannya BUMP tersebut merupakan implementasi dari UU No.19 Tahun 2013, Perda Jateng No.5 Tahun 2016, Pergub No.16 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

“Paling tidak ada 3 hal yang harus diwujudkan dari Badan Usaha Milik Petani yaitu yang pertama adalah dalam rangka ketahanan pangan, yang kedua adalah bagaimana ikut melindungi konsumen dari lonjakan harga pangan, yang terakhir adalah bagaimana mensejahterakan petani produsen selaku pelaku usaha dan pelaku utama. Itu merupakan harapan kami dari dibentuknya BUMP ini,” ucapnya.

Pos terkait