MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyelenggarakan pelatihan keamanan siber yang menargetkan sekitar 50 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru di lingkungan pemerintahannya. Bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertahanan digital di tengah meningkatnya risiko siber.
Pelatihan ini merupakan bagian dari proyek digitalisasi berbasis kolaborasi yang secara khusus melibatkan talenta-talenta digital hasil rekrutmen CPNS terbaru. Peserta pelatihan bukanlah CPNS biasa, melainkan individu-individu dengan potensi dan pengalaman kerja yang mumpuni di bidang teknologi, termasuk beberapa yang sebelumnya berkarir di perusahaan rintisan (startup) besar dan perusahaan internasional.
“Kita mendapatkan anak-anak dengan potensi sumber daya yang luar biasa. Ternyata setelah kita dalami, mereka ini juga sudah sangat berpengalaman. Maka kita libatkan mereka untuk terlibat membangun Smart City dan mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ungkap Sekda Karanganyar Timotius Suryadi kepada awak media, Rabu (10/09/2025).
Lebih lanjut Timotius mengungkapkan, tujuan utama dari pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan para CPNS dalam mengelola akun-akun pemerintah di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dengan maraknya ancaman peretasan, Pemkab Karanganyar memandang perlu untuk membekali aparaturnya dengan pengetahuan teknis agar sistem pemerintah tidak mudah diretas dan lebih andal (reliable).
“Kondisi sekarang yang banyak terjadi risiko keamanan siber itu kan perlu dikelola dengan baik, dengan hati-hati, dan juga dengan teknologi. Maka kita menggandeng BSSN untuk melakukan pelatihan kepada mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemberdayaan para talenta digital ini juga menjadi fondasi bagi rencana jangka panjang Pemkab Karanganyar untuk mandiri dalam pengembangan aplikasi. Ke depan, pemerintah daerah akan membatasi pembelian aplikasi dari pihak ketiga dan lebih mengoptimalkan sumber daya internal yang dimiliki.
“Nanti adik-adik ini yang termasuk membuat aplikasi-aplikasi kita di Kabupaten Karanganyar. Dengan begitu, kerahasiaan dan keamanan pengembangan ke depan bisa lebih terjaga karena kita kelola sendiri,” tandasnya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan kolaboratif lainnya yang akan terus dibangun untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, efektif, dan mampu menembus batas ruang serta waktu melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (hrs)