Perkuat Sinergi, Forkopimda dan Tokoh Agama Karanganyar Deklarasikan Komitmen Kerukunan

IMG 20250910 WA0010

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Karanganyar kembali meneguhkan komitmen untuk merawat persaudaraan dan toleransi melalui sarasehan bertajuk “Ngopi Guyub Rukun”. Acara yang digelar dalam suasana hangat dan kekeluargaan ini berlangsung di halaman belakang Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Selasa (9/9/2025) malam.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolres Karanganyar AKBP Dr. Hadi Kristanto, S.I.K., M.M., serta berbagai tokoh lintas agama, pengurus FKUB dan Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) tingkat kecamatan, tokoh pemuda, dan masyarakat umum.

Acara diawali dengan doa lintas agama yang khidmat, dilanjutkan sambutan dari Ketua FKUB Karanganyar, KH. Ir. Khusaini Hasan, dan Bupati Karanganyar, H. Rober Kristanto, SE., MM.

Suasana dialog yang cair terjalin dalam dua sesi diskusi santai. Sesi pertama mengangkat topik “Merawat Desa Kerukunan di Tengah Tantangan Indonesia Kini”. Sementara sesi kedua bertajuk “Ngopi Guyub Rukun, Saring Pengalaman Kerukunan”, di mana para tokoh berbagi pengalaman dan pandangan mereka dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat.

Puncak acara adalah pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama. Deklarasi ini memuat komitmen bersama untuk senantiasa menjaga persaudaraan, menolak segala bentuk intoleransi, saling menghargai perbedaan keyakinan, serta mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan setiap persoalan.

Kapolres Karanganyar, melalui PS. Kasi Humas Iptu Mulyadi, S.H., menyatakan dukungan penuh Polri terhadap upaya yang diinisiasi oleh FKUB.

“Kehadiran Bapak Kapolres adalah bukti nyata bahwa Polri siap bersinergi dengan FKUB, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat. Kerukunan adalah kunci terciptanya keamanan dan ketertiban,” ujar Iptu Mulyadi.

Pihaknya berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus terjaga, menjadikan Karanganyar sebagai daerah yang aman, tenteram, dan menjadi teladan dalam praktik toleransi di Indonesia. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang melambangkan persatuan dan kebersamaan lintas iman di Bumi Intanpari. (hrs)

Pos terkait