Gambaran Suram Sektor Ritel Modern Indonesia

Salah satu store yang tutup (Dok.Wikipedia)
Salah satu store yang tutup (Dok.Wikipedia)

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Penutupan sejumlah gerai Matahari Department Store menyoroti kondisi sektor ritel modern di Indonesia yang sedang menghadapi tantangan besar. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan bahwa penutupan gerai-gerai ritel modern telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pemain ritel, terutama di segmen department store, bahkan harus menutup operasinya secara permanen.

“Penutupan usaha kategori department store sudah mulai terjadi sejak lama, beberapa di antaranya bahkan menutup secara permanen seperti Lotus Department Store, Centro Department Store, dan Golden Truly Department Store,” ujar Alphonzus Widjaja

Bacaan Lainnya

Dikutip dari CNBC, Alphonzus menambahkan bahwa sektor ritel modern mengalami pukulan berat selama pandemi Covid-19. Tren berbelanja masyarakat di kota besar yang semakin mengutamakan pengalaman berbelanja menjadi salah satu penyebab utama penurunan kinerja gerai fisik. “Jika peritel atau toko tidak mampu memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan berkesan, maka mereka tidak ada bedanya dengan e-commerce atau belanja online,” tegasnya.

Berikut adalah daftar ritel modern yang menutup gerainya sejak pandemi Covid-19:

Matahari
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengonfirmasi penutupan beberapa gerai sebagai bagian dari upaya optimalisasi portofolio strategis. Manajemen menyatakan bahwa penutupan gerai yang tidak berkinerja baik dan pembukaan gerai baru di area dengan tingkat kunjungan konsumen tinggi adalah bagian dari strategi untuk memberikan pengalaman ritel terbaik bagi pelanggan.

Manajemen Matahari menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh, sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang. Matahari juga fokus pada rebranding dan modernisasi gerai-gerai utama, dengan rencana pembukaan beberapa gerai baru pada tahun 2024, termasuk gerai di AEON Deltamas yang dibuka pada Maret 2024.

Giant
Pada 25 Mei 2021, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan penutupan semua gerai Giant pada Juli 2021. Beberapa gerai Giant akan diubah menjadi IKEA, sementara sisanya menjadi gerai Hero. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi besar-besaran HERO untuk tetap bersaing di bisnis ritel makanan Indonesia.

Ramayana
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menutup sementara 13 gerai karena penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19. Aksi ini menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi 87 karyawan tetap di Ramayana City Plaza Depok. Kinerja Ramayana belum pulih sepenuhnya pada tahun 2021, dengan pendapatan bersih menurun sebesar 46,41% menjadi Rp 490,94 miliar pada kuartal pertama.

Centro
PT Tozy Sentosa, pengelola jaringan ritel Centro, menutup gerai di Bintaro dan Plaza Ambarrukmo. Selain itu, perusahaan ini menghadapi masalah hukum dan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Mei 2021 setelah proposal rencana perdamaian mereka ditolak oleh para kreditor.

Gramedia
Pandemi juga berdampak pada jaringan toko buku. PT Gramedia Asri Media menutup gerai di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, pada Oktober 2020, dan di Jalan Padjajaran, Bogor, pada Mei 2021. Gerai Gramedia di Mal Taman Anggrek telah beroperasi selama sekitar 15 tahun.

Penutupan gerai-gerai ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor ritel modern di Indonesia. Pergeseran perilaku belanja konsumen dan tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 memaksa para peritel untuk menyesuaikan strategi mereka guna bertahan dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.

Pos terkait