Edukasi UMKM, IKATSI dan STTW Surakarta Selenggarakan Pelatihan Ecoprint

IMG 20230116 WA0070

Mercusuar.co, Sukoharjo – Pewarnaan merupakan proses kimia tekstil yang bertujuan memberi motif secara merata (pencelupan) ataupun secara setempat (pencapan) pada bahan tekstil sehingga menimbulkan warna atau corak tertentu. Dalam pencapan, terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk melekatkan zat warna pada kain yaitu pencapan langsung (direct printing), pencapan tumpang (over printing), pencapan etsa (discharge printing), dan pencapan rintang (resist printing).

Dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia, terdapat produk batik yang merupakan hasil dari pencapan rintang. Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik diakui secara internasional oleh The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization atau UNESCO sebagai warisan dunia karena corak ragam dan motif batik mengandung banyak makna dan filosofi yang menjadi gambaran budaya dari masyarakat Indonesia. Dan sejak saat itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Secara tradisional, batik dibuat dengan melekatkan malam pada kain, lalu kain diberikan warna, kemudian dilakukan lorod malam untuk menghilangkan malam batik yang sebelumnya dilekatkan pada kain. Proses pemberian warna umumnya dilakukan menggunakan zat warna sintetis pada temperatur tinggi menggunakan air mendidih karena relatif cepat dan praktis, akan tetapi menimbulkan permasalahan lingkungan karena limbahnya perlu biaya yang tidak sedikit untuk diolah. Oleh karena pembuatan batik dengan pewarna sintetis kurang ramah lingkungan, maka digunakan pewarna alam supaya lebih ramah lingkungan meski pewarna alam masih dikenal rumit cara penggunaannya.

Pewarna alam yang berasal dari alam juga memunculkan potensi lainnya, yaitu bahan-bahan alam dapat dimanfaatkan untuk pencapan. Pencapan kain secara alami menggunakan bunga, daun, batang, atau bagian tumbuhan lainnya, selanjutnya menghasilkan motif unik yang dikenal dengan nama “ecoprint”.

IMG 20230116 WA0071

Berdasarkan uraian di atas, Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) yang terdiri dari IKATSI Pusat Sektor Batik dan IKATSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Kedu serta bekerja sama dengan Program Studi Kimia Tekstil, STTW Surakarta bermaksud untuk menyelenggarakan pelatihan ecoprint.

Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional dan juga sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan potensi tekstil yang ada di Indonesia.

Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) yang terdiri dari IKATSI Pusat Sektor Batik dan IKATSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Kedu serta bekerja sama dengan Program Studi Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi (STTW) Surakarta menyelenggarakan pelatihan ecoprint di Kampus STTW, Jl. Solo-Baki, Kwarasan, Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu (14/1/2023).

Pelatihan ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan potensi tekstil di Indonesia. Peserta pelatihan terdiri dari, anggota IKATSI, mahasiswa, masyarakat umum serta kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan peserta 33 orang.(Din)

Pos terkait