WONOSOBO, Mercusuar.co – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo telah menetapkan penyesuaian jadwal pembelajaran selama bulan Ramadan. Kebijakan ini mencakup pengurangan durasi jam pelajaran serta kegiatan belajar mandiri di rumah pada periode tertentu.
Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa, menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk menyesuaikan pola belajar dengan kondisi Ramadan tanpa mengurangi efektivitas pendidikan.
“Pada akhir Februari hingga awal Maret, siswa akan menjalani pembelajaran mandiri di rumah karena tidak ada layanan pendidikan di sekolah pada periode tersebut. Namun, mulai 6 Maret 2025, siswa kembali masuk sekolah dengan jadwal yang telah disesuaikan,” kata Musofa dalam wawancara langsung saat pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Alun-Alun Wonosobo, Senin (17/2/2025).
Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah pengurangan durasi setiap jam pelajaran.
“Jika biasanya satu jam pelajaran di SMP berlangsung selama 35 menit, maka saat Ramadan hanya 30 menit. Sisa waktu yang terkumpul dari pengurangan ini akan dimanfaatkan untuk kegiatan penguatan keagamaan bagi semua agama,” jelasnya.
Selain itu, setiap satuan pendidikan diwajibkan mengadakan pesantren kilat selama sekitar satu minggu. Siswa Muslim akan melaksanakan tadarus Al-Qur’an, sementara siswa non-Muslim mengikuti kajian kitab suci sesuai dengan keyakinan masing-masing.
“Kami memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengatur teknis pelaksanaannya, yang terpenting adalah pelayanan pendidikan tetap berjalan sesuai aturan,” pungkasnya.
Dengan kebijakan ini, Disdikpora memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung selama Ramadan, meskipun dengan pola yang berbeda dari bulan-bulan biasanya.(Gen)