MERCUSUAR.CO, Pekalongan – Sebanyak 13 desa di Kabupaten Pekalongan rawan kekeringan serta krisis air bersih pada musim kemarau ini. 13 desa tersebut terletak di 8 kecamatan dengan jumlah total kepala keluarga (KK) sebanyak 5.854 ataupun 20,349 jiwa.
Informasi itu sesuai hasil pemetaan yang dicoba Badan Penanggulangan Bencana Wilayah (BPBD) Kabupaten Pekalongan.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo berkata, 13 desa di 8 kecamatan itu berpotensi hadapi krisis air bersih saat musim kemarau.
13 Desa Rawan Kekeringan di Musim Kemarau
- Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi
- Desa Jagung, Kecamatan Kesesi
- Desa Karangdadap, Kecamatan Karangdadap
- Desa Kebonsari, Kecamatan Karangdadap
- Desa Galangpengampon, Kecamatan Wonopringgo
- Desa Legokgunung, Kecamatan Wonopringgo
- Desa Bojongkoneng, Kecamatan Kandangserang
- Desa Sawangan, Kecamatan Doro
- Desa Wringinagung, Kecamatan Doro
- Desa Doro, Kecamatan Doro
- Desa Legokkalong, Kecamatan Karangantar
- Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni
- Kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi
Kendati sesuai dengan pemeteaan asik daerah rawan kekeringan. Tetapi Budi melaporkan, sampai saat ini, ke-13 desa tersebut belum satupun yang meminta bantuan air bersih.
“Alhamdulillah hingga detik ini belum terdapat desa yang mengajukan bantuan dropping air bersih. Mudah-mudahan seluruhnya dapat terkontrol serta tidak ada yang kekeringan,” ucap Budi
Lebih jauh Budi menguraikan, walaupun kondisinya masih kondusif, pihaknya senantiasa melaksanakan upaya antisipatif bila kekeringan terjadi.
Yaitu dengan mempersiapkan ataupun menyiagakan 20 personel buat distribusi air bersih. Termasuk mempersiapkan satu truk tangki air BPBD serta tandon air.
BPBD Kabupaten Pekalongan pula menjalakan kemitraan dengan lembaga ataupun industri buat kerjasama jadi donatur semacam Baznas, BKK, MDMC, LPBINU, serta yang lain.
“Kami pula jalin kerjasama dengan PDAM serta PMI buat sokongan truk tangki air,” pungkasnya.