Mengenal Desa Giyombong, Pernah Menjadi Tempat Persembunyian Gubernur

Tebing Matahari Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo (dok/Kemenparekraf)
Tebing Matahari Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo (dok/Kemenparekraf)

MERCUSUAR.CO, Purworejo Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo menawarkan beragam potensi alam menawan, sosial budaya, ekonomi hingga produk berkelas.

Selain dengan potensi alam nya, desa ini juga memiliki sejarah yang menarik untuk lestarika. Salah satunya yaitu desa Giyombong pernah menjadi tempat persembunyian gubernur Jawa Tengah dari kejaran penjajah Belanda.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 1948, gubernur Jawa Tengah KRMT Wongsonegoro pernah bersembunyi di desa ini karena tengah dicari-cari penjajah Belanda.

Saat itu, Gubernur bersembunyi dengan satu ajudan dan 2 anak. Wongsonegoro pun mengendalikan pemerintahan hampir sekira 4 bulan dari desa yang terkenal sebagai penghasil gula aren ini.

Wongsonegoro sendiri merupakan gubernur kedua Jawa Tengah. Dia mengemban jabatan itu pada periode 13 Oktober 1945 hingga 1949. Sosoknya juga dianggap berjasa bagi Kota Semarang, karena ikut terlibat dalam pertempuran 5 Hari Semarang.

Wongsonegoro juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Indonesia Kabinet Ali Sastroamidjojo I pada tahun 1953 hingga tahun 1955.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1951 hingga tahun 1952. Dia wafat pada 1978, dan dimakam di Desa Gatak Kabupaten Sukoharjo.

Potensi Desa Giyombong

Dengan ketinggian sekitar 1000 Mdpl, ribuan pohon nira akan banyak ditemukan di desa tersebut. Hal inilah yang mendorong desa tertinggi di Purworejo ini sebagian besar warganya menyadap pohon aren dan sebagian yang lain memelihara ternak.

Gula aren dari Desa Giyombong terkenal dengan kualitas dan kemurniannya. Pembuatannya pun masih menggunakan cara tradisional. Keunikan dari gula aren Desa Giyombong selain rasanya yang khas bentuknya pun cukup unik.

Berbeda dari gula aren biasanya yang berbentuk bulat dan tebal, gula aren Desa Giyombong memiliki bentuk lingkaran dengan diameter kitar 15-20 cm.

Potensi lain di Giyombong adalah Puncak Kayangan Sigendol, yang merupakan salah satu puncak tertinggi yang memilik ketinggian kurang lebih 1000 mdpl.

Puncak ini menyuguhkan berbagai macam pesona yang memanjakan mata. Selain spot foto yang kekinian, masyarakat juga dapat menikmati pemandangan berupa barisan perbukitan, pedesaan, persawahan, hutan pinus, bahkan bendungan.

Belum lama ini, Bupati Purworejo Agus Bastian berkunjung ke desa ini. Warga setempat berharap, pemerintah daerah dapat memfasilitasi permasalahan susahnya jaringan internet.

Menanggapi hal tersebut, Bupati mengatakan dalam waktu dekat akan ditangani. “Nanti kami akan berkomunikasi dengan penyedia jaringan internet untuk pengadaan receiver jaringan internet. Semoga hal itu dapat membantu. Kami hanya berpesan saat nanti sudah lancar, agar bijak dalam bersosmed,” jawabnya.

Pos terkait