MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi merasa bangga pada warga dukuh Pringgading, Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingg yang telah berhasil membangun Madrasah Diniah (Madin) Al Fatah secara mandiri. Kebanggan itu ditujukan kepada Robi dan tim lelang Taman Anggrek Ragunan, Jakarta yang telah mendonasikan seluruh hasil lelang tanaman hiasnya sebesar Rp.427.034.000, untuk mebangun Madin tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi berdirinya Madin Al Fatah ini. Terlebih kami juga bangga, karena ternyata Madin Al fatah dibangun secara mandiri dari hasil penjualan tanaman hias,” ungkap Bupati Dyah Hayuning Pratiwi usai menandatangai prasasti pesresmian Madin Al Fatah, (29/8/2021).
Menurutnya, apa yang dilakukan para perajin tanaman hias Taman Angrek Ragunan bisa menjadi contoh bagi warga masyarakat yang lain. Walau keberadaannya tinggal di perantauan, mereka tetap memikirikan masa depan generasi di daerah asalnya.
“Ini perlu menjadi contoh bagi yang lain. Disamping itu, berdirinya Madin Al Fatah ini semoga bermafaat dengan baik, bisa menjadi tempat menimba ilmu, bisa mencetak generasi yang pintar, yang cerdas, dan berakhlakul karimah,” ujarnya.
Di ketahui, Madin Al Fatah telah diresmikan pada hari Sabtu (28/8/2021). Madin yang berdiri di atas tanah desa itu telah menghabiskan biaya sebesar Rp. 340.034.000. biaya sebesra itu murni sumbangan dari perajin tanaman hias di Ragunan, Jakarta.
Ketua Peresmian Madin Al Fatah, Imam Budi Santoso mengatakan, salah satu warga Dukuh Pringgading, Desa Purbasari, Robi, bersama timnya melalukan lelang tanaman hias. Dari lelenag tersebut menghasilkan dana sebesar Rp.427.034.000, semuanya disumbangkan kepada panitia pembangunan Madin Al Fatah.
“Awalnya Robi beserta tim melakukan lelang tanaman hias melalu live podcase di instagram #greenhillsnursery. Dari lelang tersebut mengasilkan dana sebesar Rp.427.034.000. Rp. 340.034.000 untuk mebangun gedung Madin Al Fatah di dukuh Pringgading, sedang sisanya Rp. 80.000.000 untuk mebangun mushala Al Umar dukuh Sigupit, Desa Purbasari,” katanya.
Imam menjelakan, pembangunan Madin Al Fatah hanya memakan waktu 88 hari, selanjut langsung dilakukan peresmian agar cepat digunakan untuk prose belajar mengajar.
“Hanya saja, karena masih adanya PPKM di Kabupaten Purbalingga, persermian diadakan secara sederhana. Hanya dihadiri oleh sebagian dari para pendonasi dan sejumlah pengurus Madin, tuturnya.
Menurutnya, Kepanitiaan Peresmian Madin Al Fatah juga tidak banyak melibatkan warga setempat, “hanya melibatkan mahasiswa Unsoed Purwokerto yang sedang KKN di desa ini,” lanjutnya.
Dari 9 mahasiswa Unsoed tersebut diantaranya Anang Kusuma, Dimas Agung Zaki Aravif, Dwi Nur Allah Baiturahman, Satria Bagus Pamungkas, Wafik Yuno Azizah, Intania Eka Putri, Lusiana Nurul Fajriah, Ending Taheta Rahi, Rigi Amelia Febiantika. Kesemuanya berasala dari Kabupaten Purbalingga.(mir)